Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Puluhan pedagang di perbatasan Blitar-Tulungagung yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Pasar Tradisional (Kompak) mendeklarasikan dukungan terhadap Menteri BUMN Erick Thohir maju dalam bursa Pilpres 2024.

Seremoni deklarasi dilakukan di wilayah yang berada di perbatasan Kabupaten Blitar dengan Tulungagung, tepatnya di depan pasar tradisional Desa Gambar, Kecamatan Wonodadi.

Dimulai dengan acara pertunjukan musik dan bagi takjil gratis kepada para pengguna jalan yang melintas, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi dukungan dari atas panggung.

Selesai deklarasi, kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama serta buka bersama puluhan perwakilan pedagang.

Dikonfirmasi usai deklarasi, Koordinator Relawan Erick for President, Imam Fathurrahman mengatakan, para pedagang mendeklarasikan dukungan kepada Erick Thohir karena menilai Erick Thohir memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan sektor informal.

Baca juga: GNIJ deklarasi Ridwan Kamil Capres 2024
Baca juga: Puluhan perempuan di Jawa Barat dukung Ganjar jadi presiden di 2024
Baca juga: Pemuda Tangerang deklarasi dukung Airlangga jadi calon presiden 2024


Komitmen itu pula yang diyakini pedagang, bahwa sosok pemimpin seperti Erick-lah yang dianggap benar-benar mampu memberikan keamanan dan kenyamanan yang menguntungkan perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah.

Imam menambahkan, selama ini penguasa tidak pernah benar-benar memiliki kemauan mengembangkan ekonomi sektor informal antara lain pengembangan pasar tradisional.

"Yang mereka dukung selalu pasar modern, toko berjejaring milik pemodal besar, hipermarket, dan lainnya," kata Imam.

Pasar tradisional, lanjutnya, selalu tersisih dan tergerus roda kebijakan perekonomian baik di tingkat nasional maupun daerah.

Dukungan terhadap Erick Thohir, lanjut Imam, juga mereka berikan atas rekam jejak sang menteri yang selama ini dikenal bersih dari korupsi.

Imam juga mengatakan bahwa Erick Thohir merupakan figur yang tepat untuk memimpin Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang semakin berat di tengah gejolak ekonomi global yang tidak menentu.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022