Surabaya (ANTARA News) - Direktur Tjiwi Kimia Edwin Suryalaksana menyatakan dukungannya terhadap upaya-upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.

"Sektor pulp dan kertas bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian Indonesia dan mengantar bangsa ini menjadi lebih baik. Kita harus bangga terhadap apa yang kita (Indonesia) miliki. Saat ini Tjiwi Kimia adalah produsen stationery terbesar di dunia dalam satu atap,” katanya, di sela acara Rossy Goes to Campus di Kampus Institut Sepuluh November Surabaya.

Dalam acara yang dipandu mantan presenter berita televisi Rosianna Silalahi itu dikampanyekan slogan "Indonesia Better" atau Indonesia Lebih Baik. Selain Edwin, hadir pula Duta Komodo Jusuf Kalla.

Pada intinya kedua narasumber mengungkapkan tentang pentingnya menjaga semangat optimisme dalam membangun bangsa dan mengajak kamu muda untuk terus berkarya dan berjuang di bidangnya masing-masing.

Dengan semangat membawa Indonesia menjadi lebih baik itu juga, lanjut Edwin, Tjiwi Kimia memberdayakan masyarakat dalam produksinya.

"Saat ini Tjiwi Kimia menghasilkan berbagai jenis shopping bag kertas merek dunia dengan menggandeng para ibu rumah tangga di sekitar Mojokerto. Ada ribuan ibu rumah tangga saat ini yang terbantu perekonomian keluarganya dari usaha membuat shopping bag tersebut,” papar Edwin seraya menyebut pelanggannya seperti St. Dupont, Cartier dan beberapa merek dunia lainnya.

Tjiwi, lanjutnya, selaku anak perusahaan APP juga berkomitmen melestarikan lingkungan. Kayu yang dipakai hanya berasal dari area hutan industri, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

”Kami hanya mengambil kayu dari hutan industri  yang ditanam, panen, lalu tanam lagi,” ujarnya.

Jusuf Kalla dalam talkshow tersebut menambahkan Tjiwi Kimia selaku produsen berbagai produk kertas sudah sepatutnya berkomitmen untuk melestarikan lingkungan. Bahan baku kertas harus diambil dari hutan industri sehingga tidak merusak lingkungan.

"Tidak bisa dibilang perusahaan kertas merusak hutan jika mendapatkan kayu dari hutan tanaman industri, karena ada proses penanaman kembali secara berkelanjutan," kata ketika ditanya benarkah perusahaan kertas merusak lingkungan. (ANT)



Pewarta: Desy Saputra
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011