Generasi muda sebagai digital native seharusnya menjadi generasi yang tidak lagi gagap dengan semua kemungkinan
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Prof Gunawan Suryoputro mengatakan mahasiswa harus memanfaatkan potensi media baru seperti media sosial.

“Generasi muda sebagai digital native seharusnya menjadi generasi yang tidak lagi gagap dengan semua kemungkinan yang dihadapi berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi,” ujar Gunawan dalam The International Virtual Short Course on New Media and Digital Culture in Southeast Asia, yang dipantau di Jakarta, Senin.

Pada kenyataannya, lanjut dia, masih banyak generasi muda dalam bidang komunikasi yang belum menyadari potensi dari teknologi tersebut. Oleh karena itu, Gunawan mendorong mahasiswa untuk mampu memahami tentang perubahan dunia yang tidak akan berhenti.

Baca juga: Kampus harus bekali mahasiswa dengan teknologi digital

“Begitu juga dengan teknologi komunikasi, sehingga dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan, penelitian dan pengembangan media baru. Mahasiswa juga mampu memahami potensi yang dimiliki oleh media sosial sebagai generasi digital yang hidup dengan teknologi terkini,” terang dia.

Pemanfaatan media sosial sebagai jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten secara multimedia. Penggunaan media sosial juga dapat membangun interaksi dan komunikasi sehingga membentuk budaya digital.

Kursus singkat yang diselenggarakan pada 18 April hingga 22 April 2022 tersebut, merupakan kerja sama Uhamka dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Mariano Marcos State University Filipina dan Kon Khaen University Thailand.

Baca juga: Uhamka tempati peringkat 66 kampus terbaik versi Webometrics 2022

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang media baru yang akan berguna untuk kehidupan mahasiswa yang akan datang, juga dapat menumbuhkan kesadaran tentang budaya yang berbeda dengan mahasiswa Indonesia dan asing.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber tamu, yaitu Bambang Harymurti selaku Senior Jurnalist and former CEO Tempo Media, Usman Kamsong selaku Dirjen IKP Kemenkominfo dan Nestor A Corrales selaku Political Reporter of The Phillipine Daily Inquirer and a Trained War Correspondent. .

Dekan FISIP Uhamka, Tellys Cornelia, mengatakan pemahaman teknologi informasi dan komunikasi sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mengenai budaya digital.

Baca juga: Uhamka raih penghargaan lembaga pendidikan pendukung literasi zakat

“Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa yang berasal dari tiga negara berbeda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan budaya yang akan memperkaya pengetahuan dan kehidupannya,” jelas Tellys.

Kepala Prodi Ilmu Komunikasi Uhamka, Farida Hariyati mengatakan mahasiswa komunikasi seharusnya menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan, menggali potensi dan mempelajari semua kemungkinan yang dapat terjadi dengan adanya perkembangan teknologi digital tersebut.

“Mahasiswa dapat memahami kemungkinan yang dapat terjadi sehubungan dengan perkembangan teknologi komunikasi sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi masa depan,” kata Farida.

Baca juga: Uhamka kantongi izin pembukaan prodi doktor Bahasa Indonesia

Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022