Semarapura (ANTARA News) - Jasad buruh pengangkut pasir di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali, yang terseret ombak ditemukan oleh dua rekannya.

Korban yang bernama I Wayan Suwena (35) itu ditemukan Sabtu sekitar pukul 16.00 Wita oleh dua rekannya, Dar dan Amin dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Dalam pencarian itu, keduanya naik ban sambil membawa batang bambu yang dimasukkan ke dasar sungai untuk mendeteksi keberadaan korban. Bambu tersebut diberi pengait sehingga bisa mengangkat jasad korban yang kemudian mengambang.

Sebelumnya tim SAR juga sempat melakukan penyelaman mulai pukul 10.00 wita. Bahkan mereka turun ke dasar kali, namun saat itu jasad korban belum ditemukan. Tim SAR saat itu sampai menghabiskan tiga tabung oksigen untuk dalam penyelaman.

Selaian itu tim SAR juga sempat dibantu helikopter yang terbang rendah di atas lokasi dengan dilengkapi kamera infra merah untuk mendeteksi banda di dasar sungai dengan kedalaman tujuh meter. Namun saat itu hasilnya masih nihil.

Sementara korban sendiri kondisinya masih utuh, namun penuh dengan lumpur. Dia masih menggunakan kaos warna hitam dan celana seperempat warga hitam.

Tangan korban masih mengepal seperti orang yang memegang sekop. Maklum saat tenggelam korban membawa sekop untuk dipakai bekerja mengangkat pasir.

Sementara Ni Komang Suri, istri korban, sempat beberapa kali tak sadarkan diri. Namun demikian wanita paruh baya tersebut sempat mengangat jasad sang suami sampai ke RS Klungkung untuk mendapatkan visum.

I Nyoman Sudi, adik korban, nampak pasrah dan mengatakan bisa menerima kenyataan ini. "Ya mungkin ini sudah jalan hidup kakak saya," ujarnya.

Bahkan dia juga yakin kalau kajadian ini murni karena kecelakaan. Untuk itu dirinya meminta agar kakaknya tidak diotopsi.

Bahkan pihak keluarga meminta agar jasad korban segera dibawa pulang ke Rendang.

Sementara itu keluarga korban sendiri sempat menginap semalam di TKP. Mereka tidur di atas truk dengan beratap karpet di kawasan galian pasir.

Korban tenggelam Jumat (4/11) sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu korban hendak menyeberang ke timur sungai untuk menaikan pasir. Korban sehari-hari bekerja sebagai buruh menaikan pasir ke atas truk.

(ANT-199/M026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011