riset global menunjukkan keberagaman gender menguntungkan bisnis
Jakarta (ANTARA) - Chair of B20 Indonesia Shinta W. Kamdani mengatakan B20 Indonesia mendorong negara-negara anggota G20 untuk menetapkan mekanisme pelaporan indikator gender yang wajib dimasukkan dalam laporan perusahaan.

"Salah satu rekomendasi kami adalah mendorong negara untuk menetapkan mekanisme pelaporan gender untuk bisnis yang dapat dimasukkan dalam laporan wajib perusahaan," kata Shinta dalam acara "Rising To The Top Women Leadership in Executive Position in IDX200" yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut penting karena berdasarkan survei, partisipasi perempuan di dunia kerja di Indonesia selalu lebih rendah dari laki-laki.

"Pada 2020, hanya ada 53 persen perempuan dibandingkan dengan 82 persen persen laki-laki di dunia kerja Indonesia," katanya dalam Side Event B20 pada rangkaian Presidensi G20 tersebut.

B20 dikenal sebagai forum dialog antara komunitas bisnis global. B20 dibentuk pada 2010.

Shinta juga mengatakan jumlah perempuan yang menduduki posisi eksekutif perusahaan jumlahnya tidak berubah dari tahun ke tahun.

Baca juga: RI dorong G20 bentuk mekanisme pelaporan indikator gender dalam bisnis

Baca juga: Satgas Keberlanjutan Energi B20 tawarkan proyek transisi energi


"Hal ini ironis jika melihat fakta bahwa riset global telah jelas menunjukkan keberagaman gender menguntungkan bisnis dalam berbagai hal," katanya.

Pihaknya menyebutkan beberapa keuntungan yang didapat melalui keberagaman gender di antaranya meningkatkan produktivitas dan keuntungan, mendorong kreativitas, inovasi, dan resiliensi yang lebih besar, bahkan meningkatkan reputasi perusahaan dan merek.

Oleh karena itu, pelaporan indikator gender perlu dijadikan bagian penting dalam penilaian akuntabilitas dan transparansi perusahaan.

Dia juga meminta Indonesia yang memegang Presidensi G20 2022 agar memberikan contoh tentang penerapan aturan tersebut bagi negara-negara G20 lainnya.

"Saya berharap sebagai Presiden G20, Indonesia dapat memberikan contoh bagi negara lain terutama negara berkembang dengan memiliki mekanisme pelaporan gender," katanya.

Baca juga: Forum ESC B20 dukung transisi energi G20 melalui aksi bisnis

Baca juga: Pertemuan B20 ajak perusahaan global lahirkan rekomendasi untuk G20

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022