Denpasar (ANTARA News) - Banyak perusahaan di Bali masih minim kesadarannya atas manajemen risiko sehingga tidak mengikutsertakan karyawannya di PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), kata Kepala Cabang Bali I PT Jamsostek Bambang Yudo Nurcahyo di Denpasar, Kamis.

Berdasarkan data Jamsostek, peserta Jamsostek yang aktif di wilayaha ini sampai Oktober 2011 ada 138.180 tenaga kerja padahal jumlah penduduk Bal sekitar 3,8 juta orang, jelasnya.

Dari data yang diperoleh hingga Oktober 2011ada 3.187 perusahaan di Bali yang menyadari pentingnya jaminan sosial bagi tenaga kerjanya.

"Menurut saya, jumlah tenaga kerja yang ikut serta di Jamsostek ini kecil sekali, padahal perusahaan-perusahan di Seminyak, Legian, Denpasar dan wilayah lainnya kan banyak sekali," katanya.

Yudo mengatakan, setiap perusahaan swasta, Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) wajib memberi kesejahteraan kepada tenaga kerjanya.

"Tentunya terhadap risiko kerja, kehilangan penghasilan," katanya.

Yudo juga mengatakan dii Bali, ada masyarakat umum atau pekerja di luar hubungan kerja yang ikut serta PT Jamsostek.(*)

KR-PWD/F002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011