Medan (ANTARA News) - Sejumlah warga yang selama ini mengaku sudah puluhan tahun tinggal di bantaran daerah aliran Sungai Deli Medan menolak rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa di sekitar lokasi permukiman mereka.

"Kami tidak setuju dengan rencana Pemerintah Kota Medan menggusur rumah warga di bantaran Sungai Deli dan menggantinya dengan Rusunawa (rumah susun sederhana sewa-red)," kata Sabaruddin, warga Kampung Aur, Kelurahan Maimon Medan, Jumat.

Merelokasi warga di bantaran Sungai Deli ke Rusunawa, menurut dia, bukan solusi tepat mengatasi masalah kumuhnya kawasan bantaran sungai yang di kawasan inti Kota Medan itu.

Bila pembangunan Rusunawa kelak direalisasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, pihaknya memastikan akan banyak warga yang merasa dirugikan dari sisi ekonomi maupun kenyamanan.

Untuk menempati Rusunawa, kata dia, setiap kepala keluarga harus menambah pengeluaran rutin untuk sewa.

Selain harus membayar sewa secara rutin, lanjut dia, suasana kehidupan di lingkungan Rusunawa juga dipastikan kurang nyaman karena luas bangunan yang mereka huni relatif sempit dan kecil kemungkinan bagi mereka untuk bisa memiliki hunian tersebut.

Mayoritas warga di bantaran DAS Deli selama ini hanya mengandalkan penghasilan dari bekerja di sektor non formal, seperti pedagang kaki lima dan buruh.

Bagi kalangan penghuni lanjut usia, Rusunawa justru bukan tempat tinggal yang ideal karena bila hendak keluar maupun masuk ke rumahnya terlebih dulu diperkirakan harus naik dan turun tangga.

Solusi tepat mengatasi kekumuhan bantaran Sungai Deli, menurut Sabaruddin, adalah dengan menata bangunan di kawasan padat penduduk itu tanpa harus ada rumah kepala keluarga yang digusur.

Disebutkannya, sebagian besar kepala keluarga yang bermukim di bantaran DAS Deli umumnya telah puluhan tahun menempati lokasi itu.


Aspirasi Warga

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara Iman B Nasution, menyatakan sependapat dengan sikap dan aspirasi warga di bantaran DAS Deli.

"Bila seluruh rumah di bantaran Sungai Deli digusur dan para penghuninya direlokasi ke Rusunawa, justru hanya akan menambah beban kehidupan dan permasalahan baru bagi mereka," katanya saat melakukan tatap muka dengan ratusan kepala keluarga Jalan Syahbandar Kampung Aur Medan, Kamis (10/11) malam.

Iman minta kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap agar menerapkan solusi dan alternatif kebijakan lain yang lebih berpihak kepada perbaikan kesejahteraan dan nasib warga di bantaran DAS Deli.

Khusus mengenai banjir yang kerap merendam kawasan pemukiman di bantaran DAS Deli selama ini, menurut dia, masalah itu bisa diatasi secara teknis dengan melakukan pengorekan dasar sungai dan membangun bronjong secara permanen di sepanjang DAS tersebut.

Anggota Fraksi Partai Gerinda DPRD Sumut itu mengakui bahwa rumah susun dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan jumlah unit hunian, kekumuhan dan pemenuhan kebutuhan hunian dalam keterbatasan lahan di perkotaan. Namun banyak rumah susun yang telah dibangun dan dihuni tidak menunjukkan kinerja yang baik, khususnya dalam memenuhi kriteria kesehatan, kenyamanan dan keamanan.

Padahal rumah dan lingkungannya memberi kontribusi besar dalam menjamin kualitas hidup sehat seseorang. (ANT-197)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011