Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akses kepada infrastruktur internet yang berkualitas masih perlu didorong agar lebih merata.

"Peningkatan literasi dan keterampilan digital terutama untuk negara-negara berkembang juga masih dibutuhkan," kata Luhut dalam CSIS Global Dialogue 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu. Presidensi G20 Indonesia menyerukan kepada seluruh pimpinan negara anggota G20 untuk mempercepat pemanfaatan ekonomi digital.

Selain itu, tata kelola ekonomi digital global juga diperlukan untuk menghindari kesenjangan digital dan menciptakan ekonomi digital yang inklusif, berkelanjutan, dan produktif. Ia menyoroti masih banyak pihak yang tertinggal dari perkembangan teknologi, misalnya sekitar 300 miliar penduduk dunia yang belum bisa mengakses internet.

"Sebanyak 96 persen di antara mereka berada di negara berkembang. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), juga perlu mendapat perhatian khusus terkait perkembangan internet karena merekalah yang paling terdampak pandemi ini," katanya. Menurutnya percepatan pengembangan teknologi digital menjadi salah satu peluang unik yang dibawa oleh COVID-19 dan perlu dimanfaatkan, sekalipun pandemi ini merusak sistem kesehatan dan pendidikan global.

"Di masa pandemi, Indonesia berhasil menambah startup unicorn menjadi 9 perusahaan yang menempatkan digitalisasi sebagai inti dari inovasi bisnisnya. Tren ini patut diapresiasi dan peluang investasi masih sangat terbuka untuk sektor ini," katanya.

Baca juga: DEWG G20 akan perjuangkan penggunaan internet positif dan produktif

Baca juga: Perkembangan internet belum mampu pacu pertumbuhan literasi keuangan

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022