Penggunaan internet umumnya masih didominasi oleh akses pada media sosial
Jakarta (ANTARA) - Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Kartina Sury mengatakan perkembangan penggunaan internet di Indonesia belum menjadi pendorong literasi keuangan.

"Salah satu penyebab masih rendahnya literasi keuangan di Indonesia adalah akselerasi penetrasi internet belum sepenuhnya mampu menjadi media untuk penyampaian literasi keuangan. Penggunaan internet umumnya masih didominasi oleh akses pada media sosial," kata Kartina dalam webinar "Urgensi Percepatan Literasi Keuangan di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Perkembangan digital yang memberikan kemudahan akses informasi secara cepat belum berkontribusi maksimal untuk meningkatkan literasi keuangan di segmen usia produktif 25 sampai 45 tahun.

Oleh karena itu akselerasi digital perlu dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan edukasi keuangan sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait empat cara pengelolaan keuangan yaitu simpanan, pinjaman, investasi, dan proteksi.

Baca juga: OJK harap edukasi keuangan di kalangan muda terus digencarkan

"Kesenjangan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan menunjukkan masih dibutuhkannya upaya-upaya yang lebih masif dalam meningkatkan literasi keuangan. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan dapat dilakukan dengan pendekatan permainan," katanya.

CIPS pun berkolaborasi dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui program Consumer Protection di ASEAN (PROTECT) meluncurkan permainan digital edukasi finansial, Monetory.

Permainan ini memberikan konsep kepada peserta tentang dasar-dasar keuangan melalui proses penganggaran dan pengelolaan keuangan pribadi untuk mencapai tujuan keuangan.

“Sejalan dengan strategi literasi keuangan OJK 2021 - 2025, Monetory memberikan pemahaman akan keinginan, kebutuhan melalui topik-topik singkat mengenai produk keuangan. Kondisi ini memberikan semacam simulasi yang akan membuat pemahaman tentang literasi keuangan menjadi lebih mudah,” jelasnya.

Baca juga: Cerdaslah berinvestasi, pahami literasi keuangan

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022