Denpasar (ANTARA News) - Pria pembawa kembang api yang diamankan di lokasi pelaksanaan KTT ASEAN di Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua, Sabtu siang telah dibebaskan.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi dalam keterangannya, mengatakan, pria berinisial NS (20) tersebut dibebaskan dari Polsek Kuta Selatan setelah menjalani pemeriksaan intensif, karena tidak terbukti bersalah atas dugaan membawa alat peledak atau detonator.

"Yang bersangkutan sudah dipulangkan, dan tidak ada masalah apa-apa. Karena yang dibawa memang alat untuk menyalakan kembang api," ujarnya.

Hariadi menerangkan, pemeriksaan terhadap NS tersebut dilakukan karena sudah seusai dengan prosedur tetap (protap) pengamanan yakni memeriksa setiap orang dan barang bawaannya.

"Pemeriksaan itu memang sudah protap. Jika memang ada barang yang mencurigakan, ya harus diperiksa. Tidak hanya pembawa kembang api saja, tadi juga ada seorang ibu membawa pisau, tetapi setelah diperiksa identitas dan keterangannya, ternyata memang pedagang makanan di pameran ASEAN Fair," jelasnya.

Terkait kepemilikan kartu identitas khusus milik NS sehingga bisa masuk kawasan Nusa Dua, Hariadi mengatakan, kartu tersebut memang diberikan oleh pihak hotel Westin yang hendak membuat acara dan mengundang NS untuk menggarap panggung acara.

"Dia diundang pihak hotel untuk membicarakan persiapan acara. Tetapi dia membawa kembang api tersebut rencananya akan dipasang di Mall Bali Galeria, karena ada acara," jelasnya.

Sebelumnya, NS ditangkap oleh petugas gabungan polisi dan TNI di pintu masuk hotel Westin, Sabtu (19/11) sekitar pukul 04.00 Wita karena saat dilakukan pemeriksaan isi tas ditemukan benda-benda berbahaya seperti empat buah kembang api air mancur, avometer, kabel serabut sepanjang 20 Cm, obat nyamuk semprot, isolasi, terompet, uang logam Rp100, baju, dan alat tulis.

Pria yang tinggal di Perum Dewata Permai, Banjar Pengalasan Sading, Kabupaten Badung tersebut kemudian dibawa ke Polsek Kuta Selatan untuk menjalani pemeriksaan.

Pria tersebut diketahui bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Sound System dan kembang api untuk pesta.
(T.KR-PWD/I006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011