Palembang (ANTARA News) - Cabang sepak bola Indonesia tinggal selangkah lagi menorehkan sejarah SEA Games meraih medali emas sejak 1991, setelah tim Merah-Putih melaju ke final SEA Games 2011 dengan mengalahkan tim Vietnam 2-0 di Gelora Bung Karno, Sabtu.

Indonesia sudah vakum cukup lama dalam perolehan medali emas di cabang sepak bola, di mana terakhir Indonesia meraih emas pada 1991 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, dengan mengalahkan Thailand 4-3 melalui drama adu penalti setelah waktu tambahan, skor tetap 0-0.

Pada final sepak bola SEA Games 2011 yang akan berlangsung di Jakarta, Senin (21/11), Indonesia akan menghadapi Malaysia yang menang melawan Myanmar 1-0 di semifinal lainnya.

Pada pertandingan semifinal melawan Vietnam itu, gol Indonesia tercipta lewat kaki Patrich Wanggai menit 51 dan Titus Bonai menit 88.

"Garuda muda hanya ada satu kata yang bisa diungkapkan luar biasa," kata Wapres Budiono seusai menonton bareng di rumah dinasnya, Jakarta.

Wapres pun memuji permainan cepat yang ditunjukkan tim Garuda Muda saat menaklukkan Vietnam 2-0.

"Luar biasa permainannya cepat, saya sangat bangga dengan permainan Garuda Muda, sangat-sangat bagus," katanya.

Hingga hari kesembilan SEA Games 2011, Sabtu, Indonesia tetap berada di puncak klasemen sementara dengan mengumpulkan 140 medali emas, 112 perak, dan 103 perunggu, jauh lebih unggul dari posisi kedua Thailand dengan 85 emas, 76 perak, dan 94 perunggu.

Sementara itu Vietnam yang sempat bersaing ketat dengan Thailand dalam perburuan posisi kedua, terpaut lima medali emas dari tim "Gajah Putih", dan mengumpulkan 77 perak, 82 perunggu.

Pada tiga hari menjelang usai Pesta Olahraga Asia Tenggara itu, Indonesia telah menambahkan 15 emas, 20 perak, dan 13 perunggu.

Indonesia dari cabang bulu tangkis, menambah perolehan empat emas dan tiga perak, dan secara total telah mengemas enam emas, empat perak dan dua perunggu.

Tim bulu tangkis Indonesia memperbaiki prestasi SEA Games 2009 ketika sukses merebut lima dari tujuh medali emas yang diperebutkan pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara 2011 di Jakarta dan Palembang.

Pebulu tangkis tuan rumah Indonesia Simon Santoso mempertahankan medali emas yang direbut dua tahun lalu, setelah memenangi laga final tunggal putra SEA Games 2011 di Istora Senayan Jakarta.

Pemain peringkat 11 dunia itu harus berjuang tiga game untuk menyudahi ketangguhan wakil Thailand Tanongsak Saensomboonsuk dengan skor ketat 21-10, 11-21, 21-19.

Cabang biliar patut berlega hati setelah pada hari terakhir kompetisi, mampu mempersembahkan satu medali emas lewat Ricky Yang di pool bola-9 perorangan putra dengan mengalahkan rekan satu timnya Irsal Nasution di final, dan secara total mengemas satu emas, tiga perak dan dua perunggu.

Kesuksesan Indonesia di kompetisi bergengsi bola-9 itu sekaligus sebagai keberhasilan merobohkan benteng Filipina di permainan pool tersebut.

Kedua pebiliar Indonesia itu bertemu di final setelah melibas lawannya dari Vietnam dan Filipina, Irsal menjungkalkan Do The Kien dari Vietnam dengan 9-2, dan Ricky menggasak pebiliar kawakan asal Filipina Fransisco Bustamante dengan 9-3 pada semifinal.

Tambahan emas lainnya bagi Indonesia didapat dari cabang voli pantai lewat pasangan Andy Ardiansyah dan Koko Prasetyo di Jakabaring, Palembang.

Tim andalan pertama Indonesia itu, telah menorehkan sejarah baru bagi cabang olahraga voli pantai, yakni meraih medali emas secara berturut-turut dalam SEA Games terakhir (2005, 2007, dan 2011) dengan pasangan yang sama.

Kejutan juga terjadi pada cabang berkuda, yang kembali merebut medali di nomor tim lompat rintangan (show jumping) yang diperkuat Andry Prasetyono, Ardi Hapsoro, Putri Hamidjojo, Denis Christian di Depok, Jabar.

Berkuda dua hari sebelumnya menyabet emas di nomor tim tunggang serasi (dressage) lewat atlet Ferry Wahyu, Djolfi Momongan, Alvaro Menayang, Larasati Gading, sehingga secara total cabang itu mengemas dua medali emas.

"Ini merupakan kemenangan termanis yang penuh perjuangan," kata atlet berkuda Indonesia Ardi hapsoro Hamidjojo usai penyerahan medali emas di Arthayasa Stables Depok.

Pada cabang baru kempo, Indonesia juga meraih emas kelas artistik sabuk hitam atau yudansha, lewat I Made Indrawan yang berpasangan dengan Dwi Afriyanti.

Di cabang layar, Indonesia layak kecewa dengan kegagalan Oka Sulaksana meraih emas, namun rekannya Rio Hoiriyah mampu menutup dengan memenangi kelas Mistral OD putri dan merebut emas di Ancol, Jakarta.

"Saya sangat senang bisa mempersembahkan emas, saya berusaha sangat keras saat perlombaan tadi," kata Rio.

Rio mengatakan bahwa dia harus bersaing ketat dengan atlet asal Thailand, Napalai Tansai, pada beberapa race terakhir.

"Atlet Thailand memang memberikan perlawanan yang sangat keras, namun saya tidak putus asa dan terus berusaha, dan akhirnya saya bisa meraih medali emas," kata Rio.

Prima Simpatiaji dan Wukirasih Sawondari masing-masing menyumbang satu emas pada nomor perorangan putra dan putri cabang soft tenis, dimana sehari sebelumnya, Jumat (18/11), Indonesia juga menyabet dua emas lewat tim putra dan putri.

"Tidak terlalu sulit bermain tunggal karena dasarnya pada tenis juga saya pemain tunggal,"` ujar Prima mengenai kemenangannya pada nomor tunggal putra.

Cabang Wushu yang biasa menjadi lumbung medali emas, menambah dua medali emas lewat Aldi Lukman di nomor changguan putra, dan Linwell di nomor Taijiquan + Taijijian putri, sehingga secara total wushu mengemas enam emas, enam perak dan enam perunggu. (A020/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011