Tenggarong, Kaltim (ANTARA News) - Fraksi Partai Demokrat DPR RI mengapresiasi rencana Badan SAR Nasional untuk segera mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Mahakam bersama kendaraan yang berada dalam badan jembatan saat Jembatan Kartanegara, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, roboh pada Sabtu pekan lalu.

"Penjelasan dari Kepala Badan SAR Nasional, mereka berupaya melakukan sejumlah opsi untuk segera mengevakuasi korban yang masih tenggelam di dasar sungai," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Mohammad Jafar Hafsah di lokasi Jembatan Kartanegara, di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa.

Menurut Jafar, dari penjelasan Badan SAR Nasional masih ada sejumlah sejumlah korban yang terendam ke dasar sungai.

Kepala Badan SAR Nasional, Daryatmo, menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) akan menggunakan peralatan sonar tiga dimensi untuk melihat posisi badan jembatan maupun kendaraan yang ikut terendam, pada Selasa malam ini.

Jika penyinaran dengan sonar tiga dimensi berhasil, kata dia, maka pada Rabu (30/11) akan dilakukan pengangkatan badan jembatan menggunakan 40 unit balon udara sekaligus penarikan menggunakan "tug boat" ke lokasi yang lebih dangkal.

"Lokasi jembatan yang roboh kedalamannya sekitar 50 meter dan arus air di bagian dasar sangat deras. Tim SAR sudah mencoba menyelam tapi mengalami kesulitan," katanya.

Daryatmo menambahkan, setelah badan jembatan berhasil dipindahkan ke lokasi yang lebih dangkal yakni di bagian hilir dengan kedalaman 25 meter.

Jafar Hafsah menambahkan, hasil peninjauan ini akan dibahas di internal Fraksi Partai Demokrat untuk ditindaklanjuti oleh anggota Poksi V untuk meminta penjelasan dari mitra kerja Komisi V DPR RI.

"Melalui Komisi V DPR RI akan mengingatkan mitra kerjanya untuk memelihara lebih baik infrastruktur jembatan. Jangan sampai musibah robohnya jembatan ini terulang lagi," katanya.

Menurut dia, jembatan Mahakam II adalah jembatan gantung atau "cable stay" yang memerlukan perawatan rutin, misalnya mengecek kalau ada baut atau ikatan kawat yang kendur.

Jika pemeliharaannya baik, ia optimistis jembatan Mahakam II ini akan berusia lebih lama, karena dari penjelasan Kementerian Pekerjaan Umum berusia sekitar 50 tahun.

"Musibah robohnya jembatan di Mahakam II di Tenggarong ini perlu diambil hikmahnya untuk menjadi pembelajaran bagaimana pemeliharaan jembatan lainnya, karena di Indonesia banyak jembatan panjang seperti di Tenggarong," katanya.

Jembatan Mahakam II di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur mulai dioperasionalkan pada 2011.

Jembatan tersebut panjang keseluruhannya 1025 meter. Dari total panjang tersebut, bentangan di atas permukaan air sepanjang 720 meter yang roboh pada Sabtu (26/11).

(T.R024/S024)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011