Tokyo (ANTARA News/AFP) - Rusia berhasil menjadi juara dunia Piala Dunia bola voli setelah mengalahkan Polandia, Minggu. Sementara itu, Brazil meraih tiket terakhir ke Olimpiade London tahun depan.

Rusia, yang bersama Polandia telah memastikan tempat di Olimpiade pada Sabtu, tertinggal 10-14 di set terakhir, sebelum kemudian mencetak skor kemenangan 25-23, 23-25, 25-22, 17-25, dan 17-15.

Juara dunia dua kali, Brazil, yang memuncaki peringkat dunia, sempat bermain kurang maksimal pada kompetisi selama dua pekan yang menggunakan sistem rond robin ini. Namun mereka mampu mengalahkan Jepang 25-21, 25-19, 25-22 pada pertandingan terakhir, sehingga layak mendapatkan tempat ketiga dan terakhir untuk Olimpiade London.

"Hari ini saya adalah orang paling bahagia di dunia, sebab hari ini merupakan hari ulang tahunku dan pemain-pemain saya telah memberikan kado terindah," kata pelatih Rusia, Vladimir Alekno.

"Saya juga memberi selamat pada Polandia karena telah mendapat tiket untuk pertandingan Olimpiade. Itu adalah tujuan bagi setiap tim."

Polandia merasa puas, seperti ketika mereka memenangi medali pertama mereka, sejak meraih medali perunggu pada Olimpiade 1964.

"Kami benar-benar senang karena berhasil lolos ke Olimpiade. Kami datang ke sini untuk lolos, namun kami tetap berjuang sampai akhir untuk mendapatkan tempat pertama. Mereka (Rusia) lebih baik dari pada kami," kata pemain bertahan, Krzysztof Ignaczak.

Pelatih Polandia, Andrea Anastasi, mengatakan itu adalah `turnamen yang hebat` setelah memenangi medali perak melawan tim terbaik di dunia.

"Kami mendapat tempat kedua, kami sangat bahagia, namun kami harus melakukan langkah lain jika kami ingin mencapai puncak dunia," kata Anastasi.

Pelatih Brazil, Bernardo Rezende, juga puas dengan hasil yang diraih timnya. "Hal terpenting hari ini adalah kami menang 3-0, dan lolos ke Olimpiade. Kami datang ke Jepang untuk mendapatkan tiket pertandingan (Olimpiade), maka kami sangat bahagia hari ini."

Kapten Brazil, Gilberto Godoy Filho, berkata, "Saya sedih kami tidak memenangi kejuaraan ini, namun tiket Olimpiade adalah tujuan, maka saya gembira dapat mengerjakannya."

Pada klasemen akhir, Rusia, yang memenangi gelar pada 1999 dan empat kali menjadi juara saat masih bernama Uni Soviet, menyelesaikan kompetisi dengan catatan 10 kali menang satu kali kalah untuk meraih 29 poin, mengalahkan Polandia di peringkat kedua dengan catatan 8-3, dan 26 poin.

Brazil mengakhiri dengan catatan yang sama, yakni 8-3, seperti Polandia dan Italia, namun mereka berhak atas peringkat ketiga dengan 24 poin di atas Italia, karena rasio set yang lebih baik.

Tim yang menang menerima tiga poin jika menang 3-0 atau 3-1, mendapat dua poin jika menang 3-2, sementara tim yang kalah menerima satu poin jika kalah 2-3.

Di awal kompetisi, Italia mengalahkan Iran 25-13, 25-17, 20-25, 25-18, namun harapan Olimpiade mereka bergantung pada pertandingan Brazil melawan Jepang.

Pada pertandingan lain, Kuba mengalahkan Mesir 26-24, 23-25, 25-23,25-20 untuk rasio menang kalah 7-4, sehingga mereka mengakhiri kompetisi dengan berada di peringkat kelima, dengan 20 poin.

Juara Eropa, Serbia, mengalahkan Amerika Serikat, 25-23, 25-17, 25-19, sementara Argentina menundukkan Cina 25-23, 31-29, 25-18.  (H-RF) 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011