Diah yang mengumpulkan 16 poin atau poin terbanyak dari dua rekannya mengaku kecewa karena tidak dapat membawa tim melangkah ke semifinal.

Kegagalan ini tak lepas dari kurangnya persiapan tim sebelum diturunkan ke SEA Games, padahal pada ajang serupa dua tahun lalu ia sempat menjalani pemusatan latihan selama dua bulan di Korea Selatan.

"Kami Pelatnas baru dimulai 12 April di Samarinda, ya apa yang bisa dilakukan dengan waktu pelatnas hanya satu bulan lebih," kata atlet asal Jawa Timur yang pernah lolos ke Olimpiade London 2012 ini.

Kurangnya persiapan ini juga membuatnya terhenti di babak 16 besar untuk nomor perorangan atau finis pada urutan ke-10.

Hasil tak memuaskan juga dialami rekannya, Gebhy Novitha yang hanya menang satu kali dalam penyisihan grup.

Baca juga: Peraih medali emas anggar asal Sumsel diganjar Rp300 juta

Pelatih Anggar Indonesia Fatullah mengatakan Tim Indonesia sulit untuk mengimbangi lawan karena minimnya persiapan.

Secara teknik, sebenarnya Indonesia masih dapat bersaing tapi karena kurangnya persiapan maka atlet banyak melakukan kesalahan.

"Praktis setelah SEA Games 2012, Diah tak pernah bertanding ke luar negeri. Selain adanya COVID-19, di dalam negeri juga minim kompetisi," kata Fatullah.

Indonesia hanya mengirimkan empat orang atlet untuk cabang olahraga anggar yang bertanding hanya di dua nomor, yakni sabre perorangan putri (dua orang) dan beregu putri (empat orang).

Pada SEA Games kali ini, cabang olahraga anggar ditargetkan meraih satu medali emas karena memiliki rekam jejak meraih medali perak pada ajang sebelumnya di Filipina tahun 2019.

Atas capaian ini, menurut Fatullah, perlu dilakukan penyempurnaan dalam mempersiapkan atlet ke arena SEA Games.

"Setidaknya ada pemusatan latihan kurang lebih satu tahun, dan uji coba di dalam dan luar negeri. Ini minim sekali persiapannya, hanya karena rekam jejak saja pernah dapat perak di SEA Games sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Futsal Indonesia tetap berpeluang emas SEA Games usai imbangi Thailand
Baca juga: Indonesia raih perak bulu tangkis beregu putri, Thailand masih dominan

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022