Jakarta (ANTARA) - Lembaga pemeringkat kredit PT Kredit Rating Indonesia (KRI) menargetkan dapat melakukan pemeringkatan kepada 100 perusahaan dari berbagai industri.

"Sampai saat ini kami sudah mendapatkan kepercayaan dari lebih 60 perusahaan dari berbagai macam industri untuk kami peringkat, dan kami menargetkan sudah tembus 100 perusahaan saat ulang tahun ke lima perusahaan kami," ujar Presiden Direktur PT Kredit Rating Indonesia Syaiful Adrian lewat keterangan di Jakarta, Rabu.

Kecepatan pertumbuhan yang sejak 2019, lanjutnya, disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penerbit atau issuer obligasi di Indonesia dan ia yakin KRI dapat bersaing di tengah industri pemeringkatan.

Ia mengatakan salah satu negara emerging market terbesar di dunia, Indonesia punya potensi besar dalam penerbitan surat utang, prospeknya pun tergolong cerah.

Namun hal itu kontras dengan kondisi industri pemeringkatan di Indonesia karena dalam beberapa dekade hanya ada dua lembaga besar yang bermain yakni Pefindo sebagai lembaga pemeringkat nasional pertama di Indonesia dan juga Fitch Ratings Indonesia yang tidak lain adalah perwakilan salah satu raksasa di industri pemeringkatan global.

Baca juga: Dukung ekspansi bisnis, Pefindo Biro Kredit rombak susunan pengurus

Sementara itu, Direktur Pemeringkat KRI Martha Diana Boeky mengatakan salah satu tantangan dari perusahaan yang bertumbuh cepat adalah talent management. Sudah bukan rahasia umum bahwa persaingan mendapatkan tenaga kerja yang mumpuni di industri keuangan merupakan salah satu yang sering dikhawatirkan.

Lebih jauh ia mengatakan seiring dengan peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve yang pasti juga akan diikuti peningkatan suku bunga di hampir seluruh negara di dunia, tentu saja akan merupakan tantangan tersendiri bagi pasar obligasi korporasi di Indonesia.

Menurut Martha, siklus dalam ekonomi merupakan suatu kepastian yang harus dilalui oleh setiap perusahaan, tidak terkecuali lembaga pemeringkat.

"Di titik manapun dalam siklus, kami meyakini potensi Indonesia sebagai negara besar dengan potensi pertumbuhan luar biasa akan turut serta membawa industri keuangan Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Di tengah pandemi pun kami sudah membuktikan bahwa pertumbuhan cepat di tengah tantangan adalah hal yang memungkinkan," pungkas Martha.

Baca juga: Lembaga pemeringkat Jepang pertahankan rating utang RI

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022