Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman memberikan komitmen untuk menghapus utang sebesar 18,8 juta Euro atau senilai Rp228 miliar kepada Indonesia sebagai bagian kesepakatan antar kedua negara untuk melakukan "debt swap".

Hal tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian pelaksanaan program "debt swap" antara Kepala Bagian Bank Pembangunan Jerman KfW, Uwe Ohls dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Kamis.

"Komitmen ini juga untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang pendidikan kedua negara," kata Rahmat Waluyanto.

Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Jenderal DAAD (Dinas Pertukaran Akademis Jerman) Dorothea Ruland bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Santoso.

Penghapusan utang tersebut berlangsung secara efektif setelah pemerintah Indonesia membayar biaya pendidikan untuk program doktoral di perguruan tinggi Jerman kepada DAAD sebesar setengah dari komitmen yaitu 9,4 juta Euro atau senilai Rp114 miliar.

"Biaya pendidikan ini untuk membiayai sekitar 200 mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi mereka ke Jerman dalam enam tahun mendatang," ujar Rahmat.

Dengan adanya kesepakatan ini Ditjen Pendidikan Tinggi akan membayar biaya pendidikan kepada DAAD setiap bulan Agustus untuk keperluan studi selama setahun.

"Setelah setahun pelaksanaan, DAAD akan membuat laporan penggunaan dana beasiswa yang eligible untuk di-swap kepada Ditjen Dikti untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kementerian Keuangan," ujar Rahmat.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, pemerintah Jerman juga memberikan bantuan senilai 21 juta Euro atau Rp250 miliar untuk membiayai mesin untuk pelatihan jasa industri serta perlengkapan peralatan dan alat bantu mengajar.

Tujuan atas pemberian bantuan ini adalah untuk meningkatkan strategi mutu pendidikan dan pelatihan kejuruan, akses dan informasi pasar kerja, akses kepada kompetensi wirausaha dan sistem sertifikasi dan penilaian berstandar nasional.

Ditjen Pendidikan Menengah akan menjalankan proyek ini dan dibantu oleh Ditjen terkait dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Perindustrian dan konsultan berpengalaman.

Saat ini, jumlah utang yang belum dilunasi (outstanding) pemerintah Indonesia kepada Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman KfW per 30 November 2011 sekitar 2,3 miliar dolar AS.

Sebelumnya, pemerintah Jerman juga telah memberikan hibah dalam bentuk komitmen "debt swapt" untuk membantu pendidikan, UKM, lingkungan hidup, rehabilitasi korban gempa Yogyakarta, mengatasi virus HIV dan penyakit AIDS serta perubahan iklim.
(S034)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011