Kupang (ANTARA News) - Perayaan Natal 2011 harus membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia yang menganutnya, terutama kaum kecil dan lemah serta yang terpinggir karena tuntutan ekonomi dan tekanan sosial lainnya.

"Kalau Natal harus dimaknai dari aspek itu, mengapa orang suka berpikir hal-hal besar, lalu sulit menjadi sederhana, apalagi miskin dan rendah hati," kata R.D. Ande Kabelen, Pr, dalam kotbahnya ketika memimpin perayaan Misa malam Natal di Kapela St Petrus Paulus, Oesapa Kota Kupang, Sabtu.

Menurut dia, Natal atau kelahiran kembali yang yang dirayakan setiap tahun itu, harus membuat orang yang merayakannya sanggup mencontohi sikap Yesus Kristus yang "besar" namun rela menjadi "kecil".

Mantan Preases Seminari Tinggi St Mikhael Penfui Kupang itu mengatakan Dia (Yesus Kristus) yang adalah sumber hidup bagi umat Kristiani rela menjadi bayi bahkan rela menjadi kecil. Dihadapan Dia yang seperti itu, apakah lalu yang bisa dibanggakan.

"Mengapa kita suka bicara hal-hal besar, membanggakan diri sebagai besar dan hebat, lalu sulit mengakui dengan rendah hati akan keterbatasan dan kelemahan kita, bahwa kita ini hanyalah para pengabdi Allah, melayani Gereja dan dunia-Nya, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa," katanya.

"Kesombongan. Kesombongan. Kalau kalian terjebak dalam kesombongan, kalian akan hancur dalam iman dan kepercayaan," katanya mengingatkan umat yang memadati Kapela itu, ketika mengikuti perayaan misa.

Lebih lanjut RD Kabelen mengatakan kalau Dia rela menjadi kecil, mengapa suka berpikir hal besar, Kalau Dia rela menjadi sederhana, mengapa kita suka merasa diri penting dan dibutuhkan.

"Kalau Dia datang membawa damai, mengapa kita justru bangga jika menimbulkan pertentangan atau bersikap sinis, pun ditengah komunitas kita, Kalau Dia rela dipersalahkan, mengapa kita cenderung suka menganggap diri benar, dan menyalahkan yang lain," katanya.

Dalam kontemplasi penjelmaan memandang Allah yang melihat dunia. Allah Tritunggal tidak terjebak dalam kemarahan dan keputus-asaan ketika memandang dunia. Malahan Allah memutuskan untuk mengutus.

Natal katanya, harus menginspirasi umat Kristiani untuk mempersembahkan kerapuhan dan kegagapan untuk menggapai panggilan dan perutusan, agar hanya rahmat dan kasih Allah yang berkarya, demi lebih besarnya kemuliaan Allah.

"Natal, kita persembahkan ketersediaan untuk semakin dipakai oleh-Nya, karena percaya kepada Penyelenggaraan Ilahi yang abadi dan setia," katanya.

Sejumlah Gereja dalam Kota Kupang seperti Gereja Katedral Kristus Raja merayakan misa malam Natal pada pukul 20 WITA, Gereja Ebenhaezer pukul 18.00 Wita. Selama pelaksanaan Misa Natal ini, kepolisian bersinergi dengan TNI, unsur masyarakat, dan pihak gereja untuk menjaga keamanan, sehingga perayaan misa berlangsung aman dan lancar. (ANT)

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2011