Solo (ANTARA News) - Kebaktian Natal di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton di Solo, Jawa Tengah, diisi dengan ceramah tentang larangan para jemaat untuk takut pada apa yang terjadi di masa lalu dan di masa depan.

"Apa yang belum terjadi di masa depan dan apa yang telah terjadi di masa lalu seharusnya membuat kita menjadi manusia yang optimistis karena kita tidak pernah tahu apa yang dapat diperjuangkan saat ini," kata Pendeta Jonatan Jap Setyawan kepada ribuan jemaat GBIS Kepunton.

Dia mengatakan, hal-hal yang belum terjadi di masa depan kadang membuat manusia takut dan tidak dapat mengembangkan diri dalam kehidupan.

Dia mencontohkan kejadian bom bunuh diri di GBIS Kepunton pada 25 September 2011 yang disebutnya seharusnya menguatkan para umat dan tidak merendahkan kepercayaannya kepada kekuatan Tuhan.

"Ada pula isu tentang kiamat yang diramalkan terjadi pada 2012 yang belum tentu terjadi," kata Jonatan.

Ibadah kebaktian Natal di GBIS Kepunton berlangsung khidmat dengan diikuti sekitar 5 ribu jemaat yang memenuhi tiga lantai gedung gereja tersebut.

Salah satu jemaat gereja, Adi Wijaya, mengaku tidak pernah takut untuk kembali beribadah di GBIS Kepunton meskipun pernah terjadi teror bom bunuh diri di situ.

"Trauma mungkin dialami oleh para jemaat yang dulu ada di sini pada saat terjadi ledakan bom itu. Namun hal itu tidak membuat jemaat ketakutan untuk kembali ke gereja," kata Adi.(*)

ANT/I007

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011