Jepara (ANTARA News) - Jadwal keberangkatan Kapal Motor Penumpang (KMP) Muria dari Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terpaksa tertunda beberapa kali, menyusul tingginya gelombang air laut di perairan Jepara.

"Penundaan pertama terjadi pada jadwal pemberangkatan Minggu (25/12) dari Karimunjawa seharusnya diberangkatkan mulai pukul 23.00 WIB, terpaksa ditunda Senin (26/12) pukul 08.00 WIB, sehingga sampai Jepara pukul 14.00 WIB," kata Pimpinan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara Zufkifli di Jepara, Senin.

Demikian halnya, kata dia, rencana keberangkatan dari Jepara menuju Karimunjawa seharusnya dijadwalkan Senin (26/12) pukul 09.00 WIB, namun harus ditunda pada pukul 23.00 WIB karena cuaca laut tidak mendukung.

Berdasarkan laporan dari Kantor Pelabuhan Jepara, katanya, ketinggian gelombang pada Minggu (25/12) dan Senin (26/12) berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter dengan kecepatan angin sekitar 17 hingga 20 knot.

"Jika dipaksakan berangkat, tentunya sangat membahayakan keselamatan penumpang sehingga harus ditunda setelah ada kepastian cuaca membaik," ujarnya.

Manajer Operasional Leo Yuliansyah menambahkan, penundaan jadwal keberangkatan KMP Muria sudah diinformasikan sebelumnya, sehingga calon penumpang diharapkan memahami kondisi yang ada.

Sebelum kapal diberangkatkan, katanya, pihaknya akan menunggu informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Klimatologi Semarang terkait ketinggian gelombang air laut.

"Jika cuaca laut memungkinkan untuk keberangkatan kapal, kami juga berkoordinasi denan syahbandar terkait izin berlayar," ujarnya.

Sementara itu, Camat Karimunjawa Nuryanto mengakui, penundaan jadwal keberangkatan KMP Muria murni karena ketinggian gelombang air laut tidak aman untuk berlayar.

Bahkan, lanjut dia, penundaan jadwal keberangkatan KMP Muria dari Karimunjawa membuat ratusan penumpang lain tidak terangkut.

"Calon penumpang perlu memahami kondisi yang sedang terjadi murni karena faktor cuaca," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, akibat cuaca seperti ini sejumlah calon penumpang dari Pulau Karimunjawa yang hendak menyeberang ke Jepara harus bersabar menunggu cuaca air laut normal kembali.

Bahkan, sejumlah wisatawan lokal serta wisatawan asing dari Negara Prancis, Vietnam, dan Spanyol yang masih tertahan di Pulau Karimunjawa terpaksa menunggu cauca kembali normal selama beberapa hari.

Pada kondisi normal, penyeberangan ke pulau tersebut setiap hari dengan sekali keberangkatan ke Pulau Karimunjawa.

Terkait dengan beberapa wisatawan yang mulai kekurangan bekal, pihak Kecamatan Karimunjawa juga membantu mereka.

Dengan adanya kejadian wisatawan tidak bisa menyeberang akibat cuaca, diharapkan menjadi peringatan bagi penyedia jasa wisata untuk tidak memaksakan keberangkatan wisatawan saat memasuki musim baratan yang biasa terjadi setiap bulan Desember, Januari, dan Februari.

(KR-AN/A030)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011