membantu masyarakat miskin, agar bisa belajar bahasa asing tanpa dipungut biaya
Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menargetkan pada tahun 2024 mendatang, sebanyak 5.000 generasi muda (millennial) dan masyarakat di daerah ini mahir berbahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Mandari dan Bahasa Jepang.

“Target saya, minimal 5.000 orang anak muda di Aceh Barat yang memahami dan pintar berbahasa asing,” kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS di Meulaboh, Senin sore.

Hal ini ia sampaikan seusai meresmikan pembukaan les empat bahasa asing yang dipusatkan di Gedung Laboratorium Bahasa Asing milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat di Meulaboh.

Ramli MS mengatakan les empat bahasa asing yang mulai dibuka tersebut semuanya digratiskan kepada masyarakat, tanpa ada biaya se persen pun yang dikutip kepada masyarakat atau peserta yang belajar.

Ia berharap, nantinya minimal pada tahun 2024 atau tahun 2026, sebagian generasi muda dan masyarakat di Aceh Barat telah mampu menguasai bahasa asing secara fasih, dan lancar berkomunikasi.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat menggratiskan les empat bahasa asing bagi warganya
Baca juga: Kuasai dua bahasa asing, Polwan asal Aceh ditugaskan ke Afrika Tengah


Ramli MS mengatakan, pembukaan les bahasa asing tersebut, merupakan visi misi dirinya sebelum menjabat sebagai Bupati Aceh Barat di periode pertama dan bisa diwujudkan pada periode kedua.

Ia juga mengharapkan kehadiran laboratorium bahasa asing gratis tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sehingga masyarakat di daerahnya tidak buta bahasa asing.

“Kehadiran laboratorium ini juga sebagai upaya membantu masyarakat miskin, agar bisa belajar bahasa asing tanpa dipungut biaya,” katanya menambahkan.

Ramli MS mengungkapkan selama ini penguasaan bahasa asing hanya bisa dikuasai oleh masyarakat yang ekonominya di atas rata-rata, namun dengan kehadiran lembaga tersebut, ia berharap seluruh masyarakat Aceh Barat dapat memanfaatkan kehadiran lembaga ini ke depan.

“Nanti kalau laboratorium bahasa asing ini mati setelah saya tidak lagi menjadi bupati, saya akan cari dananya, agar laboratorium ini tetap bisa berfungsi,” kata Ramli MS.

Baca juga: Relawan Australia latih siswa Aceh berbahasa Inggris
Baca juga: Kemenparekraf gelar pelatihan bahasa Inggris bagi pelaku pariwisata

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022