Kampar, Riau (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang Barat (masih di kawasan ibukota Kabupaten Kampar), Provinsi Riau, merusak kantor desa terkait ketidakpuasan atas hasil pemilihan kepala desa atau pilkades.

Dari pantauan dan informasi yang diperoleh ANTARA, Minggu (8/1), aksi pengrusakan itu dimulai sekitar pukul 14.15 WIB hari Jumat (6/1) lalu, beberapa saat setelah dimulainya Rapat Pelantikan Kepala Desa (Kades) terpilih.

Ketika itu, menurut Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Masnur, rapat sudah dipenuhi oleh pimpinan dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para Kepala Dusun, RT, RW serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama di desa.

"Mendadak ada kelompok pendukung calon Kepala Desa (Kades) Zubir, mendatangi Kantor Kades, lalu mulai merusak kaca jendela bagian depan maupun samping, begitu pula kursi-kursi plastik diluluhlantahkan," ujar Masnat, seorang saksi mata.

Motif pengrusakan oleh para pelaku, menurutnya, diduga karena tidak puas dengan kekalahan unggulan mereka, Zubir.

Para pelaku itu, lanjutnya, ada yang menggunakan kayu dan benda lainnya untuk memecahkan kaca-kaca, juga merusak meja pada ruangan rapat, sehingga sejumlah barang di dalam gedung berantakan.

"Selain itu, para pelaku juga membongkar papan 10 Program Pokok PKK dan memasangnya di pintu masuk Kantor Kades. Bukan cuma itu, Ketua Panitia Pilkades juga nyaris menjadi sasaran," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, Kepala Dusun Telo, Yurnalis, sempat mendapat pukulan di bagian punggungnya, dan bajunya ditarik oleh pelaku sehingga robek.

Merespons situasi ini, Kapolsek Bangkinang Kota, Iptu Nurman dan Camat Bangkinang Sebearng, Muhammad, langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek lalu memerintahkan anggotanya mengumpulkan barang-barang bukti, berupa pecahan kaca, batu, kayu.

"Ambil semua barang bukti dan pelaku harus bertanggungjawab di hadapan hukum," katanya kepada personel Polsek.

Dia juga mengharapkan, agar pihak desa melaporkan secara resmi kejadian pengrusakan itu ke Mapolsek Bangkinang.

Sementara itu, Yurnalis membenarkan, dirinya mendapat pukulan di bagian punggung, dan tidak melakukan perlawanan.

"Sesuai saran Kapolsek, saya akan melaporkan perbuatan mereka, termasuk pengrusakan kantor. Saya dan warga minta, agar para pelaku diproses secara hukum seadil-adilnya," tandas Yurnalis.

(M036)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012