Pelatih kepala Golden State Warriors Steve Kerr (kanan) berbincang dengan pebasket gaek Andre Iguodala dalam sesi latihan di Chase Center, California, Amerika Serikat, Rabu (1/6/2022), jelang Gim 1 Final NBA melawan Boston Celtics. (ANTARA/REUTERS/USA TODAY SPORTS/Kyle Terada)
Reaksi

Musim ini Warriors punya rekam jejak positif dalam merespon kekalahan sebuah gim playoff, di mana mereka selalu berhasil meraih kemenangan di pertandingan selanjutnya yag sukses mengantarkan mereka menyisihkan Denver Nuggets, Memphis Grizzlies, dan Dallas Mavericks.

Raihan itu membuktikan bahwa Warriors selalu menemukan cara untuk memperbaiki kesalahan yang berujung kekalahan di gim sebelumnya.

Dan hal tersebut harus menjadi patokan yang bisa dimunculkan kembali oleh Warriors menjelang Gim 2 Final NBA esok, sebagaimana disampaikan sang pelatih kepala Steve Kerr bahwa dalam sebuah seri playoff tim harus bisa segera membuka lembaran baru selepas menuntaskan satu pertandingan.

"Pelajaran dari pengalaman playoff adalah Anda memahami betul naik dan turunnya dari sebuah seri playoff, di mana sangat penting untuk segera membuka lembaran baru dari keadaan apapun," kata Kerr dalam jumpa pers jelang Gim 2 yang disiarkan situs resmi NBA, Minggu.

"Jika Anda menang dan merasa senang hingga membuat dirimu lengah, Anda berada dalam masalah. Begitu juga jika Anda kalah dan berlarut-larut dalam kesedihan, Anda juga berada dalam masalah."

"Jadi semuanya tentang bagaimana Anda bereaksi, dan para pemain ini adalah jajaran atlet dan pesaing terbaik di dunia. Salah satu bagian terbesar dalam kompetisi bergengsi dunia adalah pendekatan mental dan emosional, yang harus selalu konsisten," ujarnya panjang lebar.

Membuka lembaran baru dan beranjak dari pertandingan sebelumnya bukan berarti sama sekali melupakan pelajaran yang bisa dipetik.

Kerr tak menampik fakta performa timnya di kuarter keempat, terutama dalam aspek pertahanan menciptakan situasi yang menjadi "longsoran salju" yang membesar dan membuat mereka tertimbun menelan kekalahan.

Namun, pelatih berusia 56 tahun itu justru menyoroti bahwa Celtics berhasil menemukan pelajaran dan kepercayaan diri atas apa yang terjadi di tiga kuarter sebelumnya untuk kemudian melepaskan pukulan telak di periode pemungkas.

"Saya pikir sebuah pertandingan selalu memperlihatkan ikatan erat antara pertahanan dan serangan, tetapi lebih dari itu juga antara performa kuarter pertama hingga keempat," katanya.

"Saya pikir di kuarter pertama kami cukup terselamatkan dalam hal game plan, bagaimana kami membiarkan beberapa pemain lawan melenggang mulus melepaskan tembakan, Anda lihat kami sempat membiarkan Jaylen Brown menghempaskan dunk dalam sebuah fast break yang tampak seperti situasi 5 lawan 4," ujar Kerr menambahkan.

Kerr tentu merujuk pada kejadian di sisa waktu empat menit 56 detik kuarter pertama ketika Warriors melakukan transisi dari menyerang menuju bertahan dan hanya ada empat pemain di area mereka sendiri sehingga Brown kemudian bisa merangsek masuk dan menghujamkan bola ke dalam keranjang.

Hal-hal semacam itu menurut Kerr bisa dimanfaatkan oleh Celtics dalam meramu permainan dan menciptakan momentum saat merebut kemenangan di kuarter keempat, dan ia tak mau Warriors mengulanginya untuk Gim 2 besok.

Baca juga: Warriors dapat suntikan kabar baik dari tiga pemain jelang Final NBA

Selanjutnya: Sementara Warriors memiliki...

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022