Juara hebat

Nadal memenangi trofi juara regional di kompetisi U-12 pada usia delapan tahun dan telah merebut gelar junior kelompok umur Spanyol dan Eropa pada usia 12 tahun.

Nadal mulai turun pada kompetisi profesional saat usianya masih 15 tahun, dan dua tahun kemudian, dia memenangi pertandingan pertamanya melawan Federer.

Pada usia 19 tahun, ia memenangi French Open 2005, yang juga merupakan debutnya dalam turnamen lapangan tanah liat itu.

Nadal juga mengoleksi mahkota Wimbledon pada tahun 2008 dan 2010, kemudian gelar Australian Open pada 2009, dan French Open pada 2010. Dia juga menutup musim 2010 dengan mengalahkan Djokovic di final US Open dan menjadi petenis termuda era Open yang menuntaskan empat turnamen Grand Slam dalam satu tahun.

Namun Nadal harus menghadapi situasi sulit dengan kondisi cedera yang kerap menghantui di sepanjang kariernya, termasuk seperti saat dia harus absen di Wimbledon dan US Open tahun lalu.

Baca juga: Juara French Open Swiatek "terhanyut" oleh dukungan Lewandowski
 
Petenis Spanyol Rafael Nadal mengembalikan bola pada lawannya dari Jerman Yannick Hanfmann dalam putaran kedua Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Rabu (19/1/2022). Nadal menang dengan skor 6-2, 6-3 dan 6-4. ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/foc.

Cedera kaki kiri kronis juga nyaris membuatnya kehilangan kesempatan turun di Paris tahun ini.

Rasa sakit itulah yang membuat Nadal rela kalah di final seandainya kekalahan itu bisa ditukar dengan kaki baru.

Namun kondisi itu bukan yang pertama kalinya.

Setelah gagal mencapai semifinal Grand Slam pada 2015 dan 2016, banyak pihak yang mengira bahwa masa-masa Nadal telah habis.

Setahun berlalu, Nadal berhasil membuktikan diri dengan melaju ke final Australian Open 2017, kalah dari Federer, lalu merebut trofi French Open ke-10 pada tahun yang sama, sebelum menutup musim dengan gelar juara di Flushing Meadows.

Baca juga: Konsisten membuat Iga Swiatek tak mau dan tak akan berhenti

“Jangan pernah meremehkan seorang juara yang hebat. Etos kerja, dedikasi, dan semangat juang Anda yang luar biasa adalah inspirasi bagi saya dan banyak orang di seluruh dunia,” kata Federer setelah Nadal menyamai torehan 20 gelar Grand Slam miliknya di French Open 2020.
 
Petenis Spanyol Rafael Nadal memberi salam kepada penonton seraya memegang trophy setelah berhasil mengalahkan lawannya petenis Norwegia Casper Ruud dalam babak final tunggal putra Turnamen Tenis French Open , di Roland Garros, Paris, Prancis, Minggu (5/6/2922). Nadal keluar sebagai juara setelah mengalahkan Casper Ruud ​​​​​​​straight set (6-3, 6-3, dan 6-0). ANTARA FOTO/Reuters-Yves Herman/hp.


Nadal telah membuktikan diri bahwa mental juara dan tekad yang kuat cukup untuk membawa dia kembali menjuarai French Open untuk ke-14 kalinya menegaskan reputasinya sebagai "Raja Lapangan Tanah Liat."

Dan dia bertekad untuk terus berjuang agar perjalanan karier tenisnya tidak berhenti sampai di Paris.

Baca juga: Reaksi dunia tenis terhadap sukses Swiatek juarai French Open

 

Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022