Respek

Nadal akan selalu menghormati lawannya yang kalah di luar lapangan pada setiap turnamen yang dia mainkan.

Ketika Alexander Zverev terpaksa mundur dari pertandingan semifinal Roland Garros akhir pekan lalu karena cedera pergelangan kaki, Nadal menemani rivalnya itu yang sedang menangis di ruang medis.

“Jika Anda manusia, Anda memiliki rasa simpati untuk rekan Anda,” ujar Nadal.

Nadal juga dikenal sebagai petenis yang memiliki “ritual” unik yang terkadang dapat membuat lawan teralihkan perhatiannya.

Sebelum melakukan servis, Nadal selalu terlebih dahulu menarik-narik bagian belakang celananya, mengusap alis lalu merapikan rambutnya.

Dia juga mempunyai kebiasaan meletakkan dua botol minumnya secara sejajar dengan label menghadap ke luar.
Petenis Spanyol Rafael Nadal (kiri) menyaksikan Alexander Zverev asal Jerman (tengah) yang mengerang kesakitan setelah mengalami cedera di pergelangan kaki saat pertandingan semifinal French Open di Roland Garros, Paris, Jumat (3/6/2022) ANTARA/REUTERS/YVES HERMAN.


Baca juga: 'Saya akan terus berjuang', kata Nadal seusai juarai Roland Garros

Petenis kidal itu kini telah mengoleksi 14 gelar French Open, empat gelar US Open, dua gelar Wimbledon, dan dua trofi Australian Open.

Kemenangan Nadal atas Roger Federer di final Wimbledon 2008 dianggap sebagai final terbaik yang pernah ada di turnamen tenis major. Pada saat itu, Nadal menang 6-4, 6-4, 6-7(5), 6-7(8), 9-7 dalam laga menegangkan berdurasi 4 jam 48 menit.

Nadal juga pernah meraih emas nomor tunggal pada Olimpiade 2008 Beijing dan emas ganda putra di Olimpiade 2016 Rio. Tak hanya itu, Raja Lapangan Tanah Liat itu telah membawa tim Spanyol merebut lima trofi juara Piala Davis.

Bersama Federer dan Djokovic, Nadal kini telah mengumpulkan hadiah uang tunai lebih dari 100 juta dolar atau di atas Rp1 triliun.

Tenis mungkin telah memberikan segalanya bagi Nadal, namun dia juga telah memberikan pengaruh besar terhadap dunia olahraga.

Baca juga: Saya akan main di Wimbledon bila tubuh saya mengizinkan, kata Nadal


(Selanjutnya: Cedera menghantui prestasi)

Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022