Jakarta (ANTARA) - Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan, pada periode Januari hingga April tahun ini, total nilai perdagangan impor dan ekspor antara daerah tersebut dan Indonesia mencapai 3,6 miliar yuan (1 yuan = Rp.2.170), naik 22,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Nilai ekspor Indonesia ke Guangxi melampaui 2,33 miliar yuan dan mencatat surplus perdagangan lebih dari satu miliar yuan.

Di antara barang-barang ekspor dari Indonesia ke Guangxi, yang paling menarik perhatian adalah produk pertanian seperti buah manggis, pinang, dan ganggang laut yang dikeringkan serta sejumlah barang industri seperti pasir tambang, aloi tembaga, kapasitor elektrolit dan sebagainya.

Sementara itu, Guangxi sebagian besar mengekspor mesin ekskavator, carrageenan, serta berbagai jenis peralatan dan produk industri kimia.

Guangxi Liugong Machinery Co.,Ltd merupakan perusahaan produsen mesin konstruksi terkemuka di China. Sejak Liugong membuka kantor bisnis di Indonesia hingga mendirikan anak usahanya di Indonesia pada 2019, Liugong selalu mengikuti tren pasar Indonesia dan mendatangkan mesin pemuatan elektronik dengan energi terbarukan di pasar Indonesia.

Perdagangan Guangxi dan Indonesia terus mengalami peningkatan sesudah memasuki quartar kedua. Salah satu contohnya, SAIC-GM-Wuling (SGMW), salah satu produsen mobil terkemuka China yang berbasis di Guangxi berhasil mengirim 24 set suku cadang mobil energi baru ke Jakarta pada Mei lalu.

Suku cadang tersebut diangkut dengan cara pengangkutan terpadu laut dan darat yang baru, kereta api membawa suku cadang tersebut dari Liuzhou ke pelabuhan di Qinzhou, Guangxi, dan suku cadang mobil langsung dimuat ke feri untuk kemudian dikirim ke Jakarta, memakan waktu tujuh hari lebih singkat ketimbang moda transportasi tradisional.

Menurut Liu Jingwei, Direktur Umum Manufaktur di Pusat Bisnis dan Proyek Luar Negeri SGMW, seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk melindungi lingkungan alam di seluruh dunia, mobil energi baru akan menjadi tren perkembangan industri otomotif pada masa depan.

Indonesia memprioritaskan pelestarian lingkungan dan pemerintah Indonesia juga memprakarsai langkah menghemat sumber daya energi serta mendorong perkembangan industri energi baru. Warga Indonesia semakin menerima mobil energi baru. SGMW akan mempercepat terwujudnya lokalisasi produksi mobil listrik di Indonesia dan menjaga kestabilan rantai pasokan di pasar Asia Tenggara.
 
   Dengan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang diperkirakan diratifikasi oleh Indonesia pada tahun ini, kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Guangxi dan Indonesia akan lebih ditingkatkan, departemen terkait akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan investasi dua arah agar kerja sama bilateral di berbagai bidang dapat meraih keberhasilan baru, imbuh Wang.  Selesa

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022