Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengemukakan teknologi telemedisin membantu akses pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dapat diakses hingga ke pelosok negeri.

"Saat ini, layanan telemedisin program JKN telah dilakukan secara bertahap pada fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Dengan diimplementasikannya layanan telemedisin, diharapkan mampu membantu memperluas peran dokter umum maupun dokter spesialis melalui transfer of knowledge," kata Ghufron Mukti melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis malam.

Ia mengatakan layanan tersebut merupakan bentuk kerja sama BPJS Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan RI untuk memastikan layanan kesehatan Program JKN dapat menjangkau hingga pelosok negeri.

Ia mengatakan telemedisin yang dapat diakses melalui Aplikasi Komen dari Kementerian Kesehatan terintegrasi ke layanan Primary Care (P-Care) BPJS Kesehatan.

Ghufron berharap fasilitas itu bisa semakin memudahkan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tanpa terkendala lagi oleh kondisi geografis maupun non-geografis.

Baca juga: BPJS Kesehatan jalin kerja sama dengan perbankan milik pemda

Dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Anjungan Telemedisin Program JKN GTRA Summit 2022 di Wakatobi, hari ini, Ghufron mengatakan layanan telemedisin Program JKN mencakup peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan primer, melalui optimalisasi akses layanan kesehatan dari dokter FKTP kepada masyarakat.

Selain itu, kata Ghufron, peserta juga dapat melakukan telekonsultasi kepada dokter di puskesmas atau klinik melalui Aplikasi Mobile JKN.

Ghufron menambahkan layanan telemedisin yang dilaksanakan antara dokter FKTP dengan dokter spesialis di rumah sakit berupa konsultasi untuk menegakkan diagnosis, memberikan terapi, hingga pencegahan keparahan penyakit.

Nantinya, peserta JKN yang mengakses layanan dasar di FKTP dan memerlukan konsultasi dokter spesialis, tidak perlu datang ke rumah sakit. Dokter FKTP akan mengonsultasikan keluhan peserta kepada dokter spesialis di rumah sakit melalui telemedisin.

"Hingga saat ini, terdapat 100 FKTP Non-Daerah Terpencil dan Daerah Terpencil yang telah memanfaatkan layanan telemedisin. Bukan hanya itu, layanan ini juga telah dimanfaatkan oleh 117 rumah sakit, 62 Apotek dan Ruang Farmasi Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga melalui layanan telemedisin, harapannya Program JKN kian menjangkau seluruh pelosok negeri. Walaupun tantangan untuk daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) yang memerlukan dukungan konektivitas jaringan internet yang lebih baik dari Pemda maupun pihak-pihak lain yang terkait," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil juga berkesempatan mengunjungi anjungan Telemedisin dan berkomunikasi dengan beberapa fasilitas kesehatan melalui sambungan daring.

Dirinya mengapresiasi upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI untuk menghadirkan layanan telemedisin bagi masyarakat yang berada di wilayah terpencil.

Baca juga: BPJS Kesehatan Sulsel luncurkan program "Rehab" angsur tunggakan iuran
Baca juga: Pengelolaan arsip BPJS Kesehatan dianugerahi "Memuaskan" oleh ANRI
Baca juga: Inovasi dan kepemimpinan yang kuat bangun jaminan kesehatan andal

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022