Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menyebutkan Indonesia masih banyak menghadapi masalah dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah sarana infrastruktur yang belum memadai.

"Indonesia bisa mempertahankan angka pertumbuhan saat ini dan terdorong lebih tinggi, namun perlu pembenahan sarana infrastruktur dan iklim berusaha," ujar Direktur Fitch Ratings Phillip McNicholas dalam pemaparan di Jakarta, Selasa.

Phillip menjelaskan Fitch telah memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia karena dianggap memiliki ketahanan ekonomi yang baik.

Namun, untuk meningkatkan pertumbuhan lebih tinggi dan menghadapi kemungkinan ketidakpastian global pada 2012, Indonesia harus membenahi beberapa pekerjaan rumah.

Selain pembenahan infrastruktur dan iklim berusaha, saat ini juga diperlukan solusi atas permasalahan struktural seperti korupsi, pendapatan per kapita yang masih rendah dan penerimaan rasio pajak yang belum memadai.

"Indonesia juga perlu mempercepat penyerapan anggaran, mengembangkan sistem finansial serta penguatan sebagai antisipasi dampak pengaruh luar yang diliputi ketidakpastian," kata Phillip.

Menurut dia, apabila Indonesia tidak membenahi semua permasalahan mendasar tersebut, maka proyeksi angka pertumbuhan bisa menurun dan berakibat adanya penurunan kualitas pengelolaan fiskal dan moneter secara berkesinambungan.

"Hal ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan investor asing dan domestik terhadap kondisi perekonomian yang berkembang," kata Phillip.

Presiden Direktur Fitch Ratings Indonesia Baradita Katoppo mengatakan Indonesia dapat mempertahankan peringkat layak investasi hingga 12-18 bulan mendatang asalkan pembenahan segera dilakukan atas permasalahan struktural tersebut.

"Karena outlook kita stabil jadi mestinya sustain, kita tidak melihat akan menurunkan atau menaikan dalam waktu dekat, tapi kalau untuk naik lagi, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan," ujarnya.

Pada 15 Desember lalu, Fitch menaikkan "sovereign credit rating" dari BB+ menjadi BBB- yang menunjukkan Indonesia telah pantas mencapai tingkat layak investasi (investment grade).

Dalam laporannya, Fitch menekankan bahwa rating ini mencerminkan disiplin fiskal yang berkesinambungan, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas serta rasio utang publik yang rendah dan cenderung menurun.

Peringkat layak investasi tersebut juga memperlihatkan Indonesia memiliki likuiditas eksternal yang kuat dan memiliki kerangka kebijakan makro yang berhat-hati.

Peringkat tersebut masih dibawah negara-negara maju dan berkembang di Asia, seperti China, Taiwan, Korea, Malaysia dan Thailand. Namun masih sejajar dengan India dan Filipina.

(S034*D017)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012