Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengatakan berbeda suku dan agama bukan menjadi penghalang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melainkan justru memperkaya keberagaman yang ada di Indonesia.

"Berbeda ini bukan berarti kita untuk bermusuhan, namun harus saling menghormati dan bisa saling mengenal serta menyayangi sebagai sesama umat manusia," kata Edi  saat menghadiri Festival Waisak 2022 yang digelar Keluarga Besar Buddhis Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak di Rumah Radakng, Minggu.

Untuk mewujudkannya, lanjut Edi, dibutuhkan kesabaran, ketenangan hati, dan saling pengertian atas perbedaan yang ada. Oleh sebab itu, momentum Tri Suci Waisak hendaknya menjadi semangat untuk memperkokoh dan memaknai arti kehidupan dalam keseharian.

Baca juga: Memupuk semangat toleransi di Singkawang melalui Silang Inap

"Mahasiswa sebagai generasi penerus harus berupaya agar bisa mempertahankan kesatuan bangsa seutuh-utuhnya sehingga kita menjadi bangsa yang besar," ujarnya.

Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari masyarakat yang sangat heterogen, yakni berbagai suku bangsa dan agama, termasuk salah satunya agama Buddha. Oleh sebab itu, kehidupan warga Kota Pontianak ini juga diwarnai dengan pemeluk agama Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

"Ajaran-ajaran Buddha Siddhartha Gautama yang menyebarkan kebaikan tentu bisa menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.

Dalam merawat kerukunan dan menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyediakan ruang-ruang publik seperti taman-taman sebagai tempat interaksi masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, kelompok, komunitas, dan sebagainya.

Baca juga: Masyarakat Kalbar sepakat jaga keberagaman dan tolak anarkis

"Ruang-ruang publik yang tersedia menjadi wadah masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan untuk berinteraksi dan saling mengenal satu sama lain," kata Edi.

Ia mengatakan, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Kota Pontianak juga tidak luput dari perhatian pemkot. Upaya itu di antaranya dengan memberikan ruang beberapa sektor misalnya pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.

Apabila hal tersebut bisa dicapai dengan target optimal, kata dia, akan berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sekarang sudah berada pada angka 79,93, bahkan diharapkan bisa didongkrak di atas 80.

Baca juga: Kalbar contoh keberagaman etnis yang harmonis

"Pertumbuhan ekonomi juga mulai menunjukkan perkembangan dengan angka 4,6 persen. Hasil ini menunjukkan hal yang baik untuk kemajuan Kota Pontianak karena sebagai tolok ukur, pemerintah daerah terus berkolaborasi untuk menyejahterakan rakyat," kata Edi.

Pewarta: Andilala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022