Jakarta (ANTARA) - Yayasan Puri Kauhan Ubud meluncurkan Program Pemuliaan Air di Tukad Oos dengan tema "Nyapuh Tirah Campuhan" sebagai bentuk aksi pelestarian dan pengembangan cagar budaya di aliran sungai Oos, Gianyar, Bali.

“Acara peluncuran program pemuliaan air di Tukad Oos dengan tema Nyapuh Tirah Campuhan yang dilakukan dalam rangka Sastra Saraswati Sewana 2022 ini merupakan langkah konkret Yayasan Puri Kauhan Ubud dalam merawat dan melestarikan air,” kata Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain program aksi pelestarian dan pengembangan cagar budaya di aliran sungai Oos, Nyapuh Tirah Campuhan juga diwarnai oleh penanaman tanaman upacara keagamaan, usadha (obat-obatan) dan produktif, revitalisasi desa wisata dan Subak, hingga parade anak-anak Mahardika.

“Baik kita sadari atau tidak, air merupakan sumber kehidupan umat manusia, khususnya warga Bali. Dengan memuliakan air, kami percaya, itu juga merupakan bentuk untuk memuliakan peradaban," ujar Ari yang juga merupakan Koordinator Staf Khusus Presiden RI.

Baca juga: Jambi manfaatkan momen Hari Air Dunia lestarikan daerah penyangga air

Ia berharap agar berbagai program aksi yang diluncurkan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud dapat menjaga kelestarian alam dan memberikan manfaat kesejahteraan yang semakin besar kepada masyarakat.

Pjs. VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Heppy Wulansari mengungkapkan bahwa pelestarian lingkungan merupakan salah satu prioritas program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) PT Pertamina (Persero).

“Pertamina berkolaborasi dengan yayasan untuk pelaksanaan beberapa program bersama masyarakat, di antaranya pengelolaan sampah pura, penanaman pohon di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Oos, pelatihan pemanfaatan tanaman obat, bersih-bersih sungai dan petirtaan (tempat mengambil air suci) sepanjang sungai, dan revitalisasi Desa Berbasis Konservasi Sungai,” ujarnya.

Turut hadir dalam peluncuran Program Pemuliaan Air adalah Menteri PPN Suharso Monoarfa, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar I Gede Made Wisnu Wijaya.

Baca juga: Pentingnya memahami siklus daur air

Baca juga: BRIN dukung pelestarian sumber daya air berbasis kearifan lokal

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022