Jakarta (ANTARA) - Juara dunia Formula 1 Max Verstappen pada Jumat mengatakan dirinya berseberangan dengan rencana perubahan yang bakal diterapkan FIA pada tengah musim atas dasar keselamatan untuk mengatasi masalah "porpoising".

Sang pebalap tim Red Bull menyuarakan pendapatnya menyusul rencana dari federasi otomotif internasional FIA yang menimbulkan pro dan kontra.

Induk olahraga balap mobil dunia itu pada Kamis menyatakan akan melakukan intervensi dengan sejumlah langkah yang berlandaskan kepentingan medis untuk mengurangi atau menghilangkan "porpoising" dan gerakan memantul-mantul berlebihan dari mobil generasi baru setelah sejumlah pebalap mengeluhkan kondisi fisik seusai merampungkan lomba.

"Saya rasa sedikit mengecewakan lagi bahwa ada perubahan regulasi di tengah musim," kata pebalap berusia 24 dari Belanda itu seperti dikutip AFP.

Baca juga: FIA rencanakan perubahan untuk hilangkan "porpoising"

"Ini bukan soal lebih berpengaruh kepada kami atau kurang dari tim-tim lain, tapi seharusnya bukan karena satu tim itu yang terus mengeluh dan kemudian mereka mengganti regulasi karenanya.

"Saya rasa banyak tim yang melakukan tugasnya dengan sangat baik untuk menghindari terkena masalah ini, jadi mobil memungkinkan untuk dikendarai."

Satu tim yang terus mengeluh, seperti disebut Verstappen, adalah Mercedes, yang sangat kewalahan dengan generasi baru "ground effect" mobil tahun ini.

"Apabila Anda menaikkan tinggi mobil Anda maka Anda tidak akan mendapati masalah ini, tapi Anda kehilangan performa," kata Verstappen.

"Tapi apabila Anda tidak bisa mendesain mobil dengan benar untuk itu, maka itu kesalahan Anda. Ini bukan kesalahan regulasi. Jadi bagi saya, itu sedikit disayangkan."

Baca juga: Melbourne tuan rumah GP Australia hingga 2035

Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton dan rekan satu timnya di Mercedes, George Russell, bersama dengan sejumlah pebalap lain termasuk Pierre Gasly (AlphaTauri), Valtteri Bottas (Alfa Romeo), dan Daniel Ricciardo (McLaren), menyoroti dampak jangka panjang terhadap fisik pebalap setelah mengalami sakit punggung akut.

Sedangkan Red Bull menjadi salah satu tim yang tidak terlalu terdampak oleh fenomena mobil yang memantul-mantul di lintasan itu.

Kepala tim Haas Guenther Stenier memprediksi intervensi tengah musim akan mengubah peta persaingan tim.

"Sejumlah mobil sangat buruk," kata dia.

"Tapi ada solusi, tinggikan mobil. Tapi kemudian Anda melaju pelan... dan siapa yang ingin pelan?

"Ini seperti, tepatnya tidak tahu beberapa tahun lalu, di tengah musim ketika ada perubahan ban. Sesuatu seperti itu.

"Anda mengubah sesuatu secara fundamental, Anda bisa mengubah peta persaingan sepenuhnya lagi...

"Apakah itu adil? Tidak. Penggunaan faktor keselamatan... tapi itu memang bisa dipakai. Apabila terlalu berbahaya, tinggal tinggikan mobil Anda."

Baca juga: Hamilton sakit punggung karena "porpoising", diragukan untuk GP Kanada

Sementara itu, Russell mengatakan Mercedes tidak menginginkan perubahan regulasi pada tengah musim.

"Saya rasa setiap orang berpikir Mercedes yang seakan-akan mendorong itu," kata dia.

"Tapi dari sisi performa murni, kami tidak ingin perubahan itu karena apabila ada perubahan, Anda tidak pernah tahu apakah itu menguntungkan Anda atau merugikan Anda."

Ia menghargai tindakan FIA yang mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan para pebalap dan berupaya melindungi mereka.

"Itu sesuatu yang pernah kami bicarakan dan kami ingin ubah, ke depan, karena apa yang kami lalui di Baku akhir pekan lalu tidak berkelanjutan."

Ricciardo mengatakan dia sangat menderita di Baku, seperti halnya Hamilton yang mengalami sakit punggung karena efek pantulan mobil di lintasan.

"(Sakit punggung) saya semakin parah dan parah," kata Ricciardo.

"Saya bersimpati kepada setiap orang yang mengalaminya karena itu terasa buruk.

"Saya merasa terguncang. Saya tentu saja akan membantu ketika orang-orang bicara soal itu."

Baca juga: Russell peringatkan bahaya "porpoising" di mobil F1 tahun ini
Baca juga: F1 tinggalkan Monako untuk sementara atau selamanya?
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022