masyarakat perlu di-training lagi untuk aplikasi
Satu aplikasi
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)


Terkait dengan penggunaan aplikasi tersebut, pengamat keamanan siber dan teknologi informasi Alfons Tanujaya menyarankan agar pemerintah memiliki satu kebijakan terpusat yang menaungi penggunaan aplikasi digital. Tujuannya, agar lembaga atau instansi menggunakan satu aplikasi terpusat dan tidak menciptakan aplikasi baru yang nantinya membuat repot masyarakat.

Lebih lanjut, Alfons Tanujaya menambahkan, pemerintah bisa menggunakan satu aplikasi, misalnya PeduliLindungi yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari pemantauan COVID-19 hingga minyak gorang, demi menciptakan efisien dari segi anggaran.

“Bagaimana ada efisiensi, jadi jangan setiap instansi ingin melakukan suatu aktivitas lalu bikin aplikasi baru, karena aplikasi biayanya tinggi,” kata Alfons kepada Antara melalui sambungan telepon pada Rabu.

Alfons mengatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi yang telah ada, maka Pertamina cukup menambahkan database yang diperlukan seperti plat nomor kendaraan, jenis kendaraan dan berbagai hal yang memenuhi syarat pengguna untuk mendapatkan solar dan pertalite sesuai yang diatur.

“Kalau menggunakan aplikasi baru kan perlu training lagi. Jadi selain bangun baru, buat baru, masyarakat perlu di-training lagi untuk aplikasi baru MYPertamina. Kalau PeduliLindungi kan sudah ada, kenapa enggak diterusin saja dan mereka tidak perlu di-training lagi.” ujarnya.

Ia juga menyarankan apabila tetap menggunakan website atau aplikasi, maka data pribadi tetap disimpan di instansi yang bersangkutan (Disdukcapil). Hal itu diperlukan agar data tersebut tetap aman dan pihak Pertamina dapat mengambil data pribadi pengguna bila dibutuhkan dari instansi terkait.

“Lalu aplikasi MYPertamina tidak boleh menyimpan informasi ini (data pribadi). Harusnya mereka mengakses ini secara terenkripsi jadi kalo butuh langsung ambil (ke Disdukcapil), butuh langsung ambil gitu.” ujarnya.

Pakar keamanan siber Vaksincom tersebut menambahkan Pertamina harus memperkuat jalur rahasia dalam mengakses data yang di ambil dari Disdukcapil dengan standar keamanan yang baik.

“MYPertamina itu harusnya secret channel. Itu standar keamanan yang baik, jadi di tengah jalan enggak ada yang bisa lihat”, ujarnya.

Baca juga: Aplikasi pihak ketiga mobil terkoneksi rentan pencurian data

Baca juga: IMI luncurkan aplikasi Gaspol, perkuat jejaring antar-anggota

Baca juga: Aplikasi MMID diunduh 227 ribu kali, fitur My Vehicle jadi favorit

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022