Jakarta (ANTARA) - Alpine pada Kamis meluncurkan program untuk memberi peluang lebih besar bagi perempuan untuk bekerja di tim F1 milik Renault itu dan membantu para pebalap perempuan mencapai kompetisi level teratas itu dalam setengah abad terakhir.

Tercatat hanya ada dua perempuan yang ikut balapan Formula 1 sejak kejuaraan dunia itu dimulai pada 1950, yang terakhir adalah mendiang Lella Lombardi asal Italia pada 1976.

Chief executive Alpine, Laurent Rossi mengatakan kepada Reuters bahwa gagasan awalnya berangkat dari tranformasi Alpine sebagai pabikan mobil dan sebagai tim dan mematahkan mitos dengan memberikan peluang yang sama bagi perempuan.

"Kami ingin memastikan kami memberi akses ke semua pekerjaan, semua kesempatan di Alpine, kepada perempuan," kata dia, seraya menambahkan perusahaan yang ia pimpin akan membuat perempuan mengisi separuh dari posisi komite eksekutif mereka.

"Dengan tidak memiliki representasi yang seimbang dari perempuan dalam tenaga kerja kami, saya pada dasarnya menghalangi Alpine dan saya sendiri mendapatkan 50 persen talenta di luar sana... Saya seakan kehilangan separuh dari tim saya," kata dia.

Tujuan dari program itu adalah meningkatkan persentase perempuan yang bekerja bagi perusahaan menjadi 30 persen dalam lima tahun dari yang sebelumnya sebesar 12 persen.

Perempuan mengisi hanya 10 persen posisi di dalam tim F1 yang berbasis di Inggris itu.

Baca juga: Alpine ungkap mobil F1 untuk musim 2022 usung warna pink dan biru

Sementara itu, program pengembangan balap, yang akan berjalan selama delapan tahun, mengajak talenta-talenta pebalap putri meniti karier mulai dari karting serta menyediakan latihan dan dukungan yang dibutuhkan.

"Tujuannya adalah mematahkan semua mitos bahwa perempuan tidak mampu, karena mereka tidak bisa beradaptasi, karena mereka tidak memiliki panutan, karena pekerjaan yang kita tawarkan bukanlah untuk perempuan," kata Rossi.

"Kami ingin mematahkan semua mitos itu satu per satu dan memastikan bahwa setiap kesempatan yang ditawarkan di Alpine selalu ada peluang yang setara bagi perempuan untuk meraih pekerjaan tersebut karena mereka bisa."

Alpine akan menggunakan riset yang dilakukan Paris Brain Institute untuk "mendekonstruksi stereotipe" terkait pebalap perempuan di olahraga yang didominasi pria itu.

Fernando Alonso (41) merupakan pebalap tertua di grid F1 tahun ini, dan Rossi menganggap semua orang dengan kondisi yang fit dan persiapan yang tepat dapat membalap di F1.

"Itu yang ingin kami lakukan. Kami ingin menyiapkan perempuan dengan cara yang sama seperti para pria dipersiapkan."

Kejuaraan W-Series yang diikuti khusus oleh para pebalap perempuan telah diluncurkan pada 2019 dan turut membantu para perempuan meniti karier ke F1. Akan tetapi juara musim perdana Jamie Chadwick saat ini masih berlaga di kejuaraan tersebut dan belum naik ke level yang lebih tinggi.

Baca juga: Verstappen mencari penebusan di Silverstone
Baca juga: Statistik Grand Prix Inggris di Silverstone

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022