Jakarta (ANTARA) - Penjual arang batok kelapa dan juga tusuk satai mendulang rezeki saat perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah, karena mampu menjual arang sebanyak 400 bungkus setiap harinya.
 
"Kalau hari biasa si paling cuma 50 bungkusan arang lah," ungkap pemilik agen arang batok kelapa Elis di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Pengepul kulit di Jakarta dulang rupiah setelah Idul Adha
 
Arang batok kelapa yang didapat dari luar Jakarta ini diburu sejak mendekati Hari Raya Idul Adha yang banyak digunakan oleh pembeli untuk membakar satai bersama dengan keluarga dan kerabat.
 
Meski banyak diburu oleh masyarakat pada hari penyembelihan, harga untuk satu bungkusnya tetap alias tidak ada kenaikan. Hal itu berbeda dengan harga kelapa yang meningkat pada Hari Raya Idul Adha.
 
"Kalau harga arang tetap tetap tidak naik, Rp10 ribu. Kalau kelapa ada kenaikan menjelang lebaran haji, jadi Rp15 ribu," ucap dia.
 
Memasuki musim Lebaran Haji atau Idul Adha, penjualan kelapa juga meningkat hingga 200 buah kelapa per hari. Dia mengaku kalau hari biasa hanya berkisar 60 buah yang bisa dijual.

Baca juga: Makna Idul Adha 2022 perbedaan untuk persatuan
 
Tidak hanya Elis, penjual arang batok kelapa dan juga tusuk satai dadakan di kawasan Pasar Kebayoran Lama juga mendulang banyak keuntungan yang dirasakan sejak sebelum Hari Raya Idul Adha.
 
"Ya Alhamdulillah, pembeli banyak kalau masuk lebaran haji. sehari bisa habis 100 bungkus arang lah," ucap penjual arang dadakan di Pasar Kebayoran Lama, Iwan.
 
Dia mengaku biasanya kalau masyarakat yang membeli ini tidak hanya satu atau dua bungkus. Mereka bisa membeli hingga 10 bungkus bahkan ada juga yang membeli hingga 20 bungkus dalam sekali transaksi.
 
Momen Hari Raya Idul Adha memang banyak dijadikan momen untuk berkumpul sekaligus membakar satai baik dilakukan bersama dengan keluarga maupun kerabat dekat.

Baca juga: Pemkot Jaksel temukan cacing pita dan pneomonia pada 440 hewan kurban

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022