Jakarta (ANTARA) - Pihak Kecamatan Kembangan mendukung kelestarian Hutan Kota Srengseng, Jakarta Selatan yang berfungsi untuk menyimpan air hujan dan sebagai destinasi wisata.

"Kalau kita sifatnya kewilayahan tetap mendukung untuk terjaganya kelestarian lingkungan di area hutan kota tersebut," ujar Camat Kembangan Joko Suparno saat ditemui di Jakarta, Senin.

Baca juga: Cicipi manisnya madu trigona di Hutan Kota Srengseng

Ia mengatakan Hutan Kota Srengseng berperan sebagai embung untuk menyimpan air hujan terutama di wilayah Kecamatan Kembangan

Hutan Kota Srengseng merupakan destinasi wisata di Jakarta Barat bagi warga sekitar maupun warga luar DKI Jakarta.

Selain berfungsi menjadi embung, Hutan Kota Srengseng juga menjadi tempat bagi pengembangan budaya Betawi.

Saat HUT DKI pada Juni 2022, Joko menuturkan gebyar budaya betawi diselenggarakan di Hutan Kota Srengseng, seperti kuliner khas dan tari-tarian Betawi.

Sebelumnya, Hutan Kota Srengseng merupakan tempat pembuangan sampah yang diubah menjadi lahan hijau.

Baca juga: Pemkot Jakbar fokus kelola sampah Hutan Kota Srengseng jelang Adipura Pengunjung dapat menemukan lebih dari 4.500 tanaman di hutan seluas 15 hektare tersebut.

Hutan Kota Srengseng Kembangan, Jakarta Barat, mengandalkan air dari waduk untuk mengairi belasan ribu pohon selama musim kemarau.  

Air dari waduk disedot menggunakan mesin pompa bertenaga diesel, ditampung ke tangki dan dialirkan ke seluruh areal hutan yang ditanami pohon serta tanaman bunga berbagai jenis.

Sejak diresmikan R Soeprapto menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 1995, kawasan hutan kota ini dikenal sebagai hutan lindung. Namun akses masuknya tidak sembarangan sebab hutan tidak dibuka untuk umum.

Pada 2010, era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo membuka kembali Hutan Srengseng untuk umum karena permintaan masyarakat yang menuntut disediakan ruang terbuka hijau.

Baca juga: Kisah Rojak, si penjaga Hutan Kota Srengseng

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022