Jakarta (ANTARA) - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) berkomitmen dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia untuk melakukan aksi bersama memajukan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui peningkatan keterlibatan sektor swasta.

Melalui kerja sama ini, UNDP dan KADIN nantinya siap mempromosikan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan hijau, mendukung agenda untuk memastikan tidak seorang pun tertinggal serta merumuskan pembiayaan untuk aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, mengatakan kesepakatan tersebut menandai babak penting dalam mempromosikan praktik keberlanjutan di dunia usaha Indonesia serta mendorong pengintegrasian prinsip-prinsip inklusif dan hijau ke dalam operasi bisnis.

"Keberlanjutan menghadirkan strategi win-win bagi dunia usaha untuk maju. Kolaborasi kami dengan KADIN akan semakin mendorong agenda keberlanjutan ke depan karena kami mengantisipasi banyak usaha, termasuk usaha kecil dan menengah, untuk turut mengadopsi model usaha yang inklusif serta hijau dan nol emisi," katanya.
Baca juga: UNDP dan KADIN kerja sama untuk penerapan "sustainibility"

Ia juga memastikan tujuan bersama UNDP dan KADIN adalah untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia melalui inovasi untuk mendorong upaya pembangunan berkelanjutan ini secara signifikan.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan MoU dengan UNDP akan membuka jalan bagi sektor swasta untuk lebih berperan dalam mendukung pemerintah Indonesia mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang tertuang dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

"Sektor swasta selalu menjadi mesin penting pertumbuhan Indonesia. Kini, kami lebih dari siap untuk menjadi bagian dari solusi pencapaian SDGs. Kolaborasi ini berpotensi meningkatkan ekosistem yang dibutuhkan untuk agenda pembangunan yang inklusif dan hijau karena kita akan dapat mengakses dan menghasilkan pengetahuan dan praktik terbaik yang sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan," ujar Rasjid.

Komitmen ini akan memastikan kedua entitas mendorong kontribusi sektor swasta yang lebih kuat terhadap SDGs dalam inisiatif utama seperti memfasilitasi investasi hijau pada transisi sektor swasta menuju energi bersih dan mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menjadi lebih tahan terhadap guncangan dan bencana sosial dan ekonomi di masa depan.

Baca juga: Kadin tekankan pentingnya transisi energi pada sektor industri

Selain itu, komitmen ini juga mengadvokasi praktik hak asasi manusia dalam operasi bisnis, serta kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ESG (Environmental Social Governance/Tata Kelola Sosial Lingkungan Hidup), dan meningkatkan jaringan investor sosial dan berbagi pengetahuan melalui platform kerjasama multi-nasional regional yang ada seperti Forum Negara Kepulauan dan Pulau/Archipelagic & Island States Forum (AIS Forum).

Terakhir, komitmen juga mencakup upaya pengembangan skema pembiayaan inovatif seperti blended finance dan impact investment antara lain untuk mempercepat pencapaian SDGs dengan sektor swasta.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022