Kegiatan ini juga sekaligus mengajak generasi muda memahami teknik tenun sederhana serta ragam hias tenun
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Wastraprema memamerkan 138 tenun langka dan aneka ragam koleksi unik Rumah Wastra Jo Seda di Museum Tekstil Jakarta.

Kegiatan pameran tersebut bertemakan "Nuansa Kemilau Wastra Tenun Indonesia, Sumatera,Timor dan Sulawesi” yang berlangsung sejak 20 Juli-31 Agustus 2022 di Museum Tekstil Jakarta.

"Upaya Himpunan Wastraprema menggelar pameran sebagai sarana melestarikan tenun warisan leluhur dan menambah kecintaan akan wastra Indonesia," kata Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Ellisa Sumarlin sekaligus istri dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Ellisa berharap agar generasi penerus banyak belajar dari kegiatan ini melalui serangkaian kegiatan yang juga akan digelar di antaranya pelatihan, webinar "virtual tour" koleksi pameran, dan berbagai lomba.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid menuturkan pemerintah berupaya mengajukan kain tenun sebagai warisan budaya tak benda ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO).

Untuk itu, Hilmar berharap agar seluruh kalangan dapat memberikan dukungan serta motivasi.

Hilmar juga mengapresiasi upaya himpunan Wastraprema mengadakan pameran wastra nusantara karena kegiatan ini juga memberikan edukasi bagi masyarakat luas, melalaui kegiatan seminar dan pelatihan yang dapat menambah pengetahuan mengenai wastra Nusantara.

Dikemukakan Hilmar, meski pameran ini hanya menampilkan tenun dari tiga kepulauan, namun sudah dapat mencerminkan kekayaan wastra nusantara.

Sementara itu, Plt Ketua Umum Himpunan Wastraprema Sri Sintasari Iskandar mengungkapkan pameran ini menampilkan berbagai wastra tenun Indonesia dari pulau yang berbeda dengan teknik serta ragam hias yang beraneka warna guna menambah semangat menggali kembali dan menambah kecintaan terhadap wastra tenun warisan leluhur.

Lebih lanjut, Sintasari menyatakan pameran ini menampilkan kekhasan dan keunikan wastra tenun dari tiga pulau, yakni Sumatera, Timor, dan Sulawesi yang beberapa di antaranya sudah langka dan sudah tidak diproduksi.

Dalam dunia wastra, dijelaskan Sintasari, Pulau Sumatera identik dengan tenun songket, yang biasa dibuat dari benang emas, perak, sutera maupun katun.

Sedangkan, Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur dikenal tradisi wastra yang indah dengan keragaman warna, serta tradisi tenun di Pulau Sulawesi saat ini hanya dapat dilihat di sebagian wilayah saja.

Selain pameran, dalam rangka memperingati hari ulang tahun Wastraprema dan Museum Tekstil Jakarta ini juga digelar serangkaian kegiatan, seperti workshop, webinar, virtual tour koleksi pameran dan lomba karya tenun hiasan dinding dengan kategori usia remaja.

Kegiatan ini juga sekaligus mengajak generasi muda memahami teknik tenun sederhana serta ragam hias tenun yang ada di tiga kepulauan tersebut.

Diskusi webinar pun menampilkan beberapa nara sumber, yakni Irwan Julianto, Budi Supriyanto, Dra Eko Wahyuningsih, Steven Simolang serta para pelaku dan pemerhati wastra tenun daerah lainnya.

Untuk kegiatan lomba akan menghadirkan juri Sonny Muchlison, Vera Jane Basiroen dan Kristina Suryani dan pemenang lomba akan mendapatkan total jumlah dana pembinaan Rp15 juta.

Himpunan Wastaprema pun memberikan piagam penghargaan kepada keluarga mendiang Ibu Jo Seda karena atas berjasa secara konsisten hingga akhir hayatnya melestarikan wastra nusantara dan selaku Ketua Umum Himpunan Wastaprema periode 1982-1985 dan 1987-1994.

Penghargaan juga diberikan kepada Ibu Ratmini Gandasubrata Soedjatmoko (97 tahun) karena berperan mewujudkan logo Himpunan Wastaprema dan upaya dalam pelestarian wastra Nusantara hingga kini.
Baca juga: Museum Tekstil pamerkan tenun tiga pulau dalam rangkaian HUT RI
Baca juga: Disbud DKI selenggarakan Pameran Batik sebulan di Museum Tekstil
Baca juga: Pameran kain tradisional untuk lestarikan warisan budaya

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022