Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG,-KFER, MSc dari Ikatan Dokter Indonesia mengatakan bahwa perempuan yang ingin mengandung harus mengetahui riwayat kesehatan demi proses kehamilan dan bayi yang sehat.

"Perempuan yang ingin hamil harus tahu riwayat kesehatan agar bisa diintervensi dan diatasi," kata Yassin di Jakarta, Kamis.

Calon ibu yang sudah mengetahui apa saja penyakit yang diderita, entah itu diabetes, asma, jantung, epilepsi hingga masalah pembekuan darah bisa memeriksakan diri untuk mengetahui apakah obat-obat yang dikonsumsi boleh diteruskan atau dihentikan sementara selama mengandung demi kepentingan janin.

Baca juga: Pentingnya menilai cadangan ovarium untuk program bayi tabung

Memahami riwayat kesehatan merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan saat pasangan menjalani program merencanakan kehamilan.

Menurut Yassin, fokus program hamil (promil) bukan cuma sekadar sukses hamil, tetapi mempersiapkan diri calon ayah dan calon ibu secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan sehingga calon ibu dapat mengalami kehamilan yang sehat.

"Promil juga fokus untuk memperbaiki dan memaksimalkan proses pembentukan sel telur dan sperma yang sehat sehingga janin yang dikandung akan sehat juga,” ujar dia.

Pasangan bisa melakukan program hamil ketika mereka sudah siap untuk memiliki momongan. Secara umum, program hamil dapat dibagi menjadi pasangan yang tidak memiliki masalah reproduksi atau tidak ada gangguan kesuburan, dan pasangan yang memiliki gangguan kesuburan.

Jika pasangan yang baru menikah di bawah satu tahun tapi tidak kunjung hamil dan tidak memiliki tanda-tanda gangguan kesuburan, program hamil alami dapat dilakukan dengan cara berhubungan seksual teratur dua sampai tiga hari sekali, konsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur.

Bagi pasangan yang usia istrinya sudah lebih dari 35 tahun, dan atau haidnya tidak teratur atau jarang, mengalami rasa nyeri berat saat haid, dan usia pernikahannya sudah lebih dari satu tahun tapi tidak kunjung hamil, disarankan untuk segera mengunjungi dokter kandungan untuk melakukan berbagai tes atau skrining kesehatan agar dapat mendeteksi kesehatan dan mencegah berbagai kemungkinan di kemudian hari.

“Ada beberapa proses atau tahapan yang harus dilakukan untuk program hamil. Tahapan yang pertama harus dilakukan yaitu menjaga gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, mengatur pola makan sehat, olahraga teratur," katanya.

Calon ibu dan calon ayah harus memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan yang perlu ditangani. Kemudian, pasangan yang sedang merencanakan kehamilan akan diberikan suplementasi asam folat, vitamin B9, dan zat gizi lainnya yang bersifat antioksidan yang terdapat pada sayuran dan buah.

Selanjutnya, pasangan diharapkan untuk meninggalkan gaya hidup yang merusak, seperti, merokok, konsumsi alkohol, zat-zat terlarang, serta menghindari polusi atau zat yang mengandung dioksin atau radikal bebas. Jika pasangan sudah menjalani program hamil alami tapi tidak kunjung hamil, pilihan program kehamilan lainnya yang dapat dilakukan adalah inseminasi dan bayi tabung.

Baca juga: Akupunktur medik bisa dukung program hamil bagi pasutri

Baca juga: Lakukan skrining jasmani sebelum merencanakan kehamilan

Baca juga: Amankah berhubungan intim usai transfer embrio?

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022