Jika semua berkas yang diperlukan sudah siap, nanti proses untuk mengunggahnya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 10 hingga 15 menit
Sleman, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama PT Pertamina (Persero) melakukan sosialisasi penerapan dan pelatihan aplikasi MyPertamina.

"Sosialisasi dan pelatihan ini sebagai bentuk tindak lanjut kebijakan PT Pertamina (Persero) terkait penggunaan bensin Pertalite dan solar bersubsidi agar tepat sasaran dalam penyalurannya," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat kegiatan sosialisasi dan pelatihan di Aula Pangripta Bappeda Kabupaten Sleman, DIY, Kamis.

Dalam kegiatan tersebut Danang hadir didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Budiharjo, Sales Branch Manajer II PT Pertamina Yogyakarta William Handoko Gotama serta Sekretaris Hiswana Migas Yogyakart Lustio Wibisono.

Menurut Danang, program subsidi tepat menjadi program yang penting untuk disosialisasikan. Terlebih lagi dengan kehadiran perwakilan OPD, panewu (camat), serta lurah dalam acara tersebut, diharapkan dapat menjadi jembatan informasi yang tepat untuk masyarakat dalam memahami program subsidi tepat.

"Hingga saat masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait program tersebut. Kami menghadirkan panewu dan lurah pada hari ini agar bisa melakukan sosialisasi terhadap program subsidi tepat MyPertamina ini," katanya.

Ia berharap peserta pelatihan memberikan informasi yang tepat serta perhatian kepada masyarakat.

"Sehingga, tidak ada lagi kesalahpahaman atau ketidaktahuan dari masyarakat," katanya.

William mengatakan bahwa program subsidi tepat merupakan cara untuk memastikan penyaluran solar bersubsidi dan Pertalite disalurkan secara tepat.

Salah satu langkah yang diterapkan yaitu dengan mewajibkan pemilik kendaraan roda empat yang menggunakan solar atau pertalite untuk mendaftarkan beberapa berkas pada website subsiditepat.mypertamina.id.

"Jadi fokusnya bukan pada wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Nanti masyarakat hanya perlu terdaftar dalam website. Agar bisa terdata," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat bisa mengunggah beberapa dokumen, seperti data diri dan foto kendaraan.

"Jika semua berkas yang diperlukan sudah siap, nanti proses untuk mengunggahnya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 10 hingga 15 menit," katanya.

Wiliam mengatakan, bagi pemilik kendaraan yang sudah terdaftar, nantinya akan melewati proses verifikasi data sekitar tujuh hari. Setelah itu, pemilik kendaraan akan menerima barcode atau kode QR yang bisa digunakan untuk transaksi Pertalite atau solar di SPBU.

"Sehingga pembelian solar ataupun Pertalite tidak akan menggunakan telepon genggam secara langsung," katanya.

Wiliam mengatakan, hingga saat ini sebanyak 1.620 kendaraan di Kabupaten Sleman telah terdata dalam aplikasi MyPertamina. Secara keseluruhan, data tersebut hanya sekitar 3,7 persen dari data seluruh warga Sleman.

"Kami berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan jumlah kendaraan yang telah didaftarkan pemilik, dan penyaluran bensin Pertalite dan solar bersubsidi dapat disalurkan secara tepat," katanya.

Baca juga: Ribuan kendaraan di Cianjur terdaftar di Mypertamina
Baca juga: 3.160 konsumen BBM di Sumut sudah daftar MyPertamina
Baca juga: Pertamina siapkan registrasi "bulk" bagi angkutan umum

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022