Persoalan utama yang dihadapi UKM saat ini tidak sebatas permodalan, tetapi juga kesulitan mengakses pasar dan menjalankan usaha dengan baik,
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih penghargaan kategori Human Capital Enabler dalam ajang Marketeers SME Enablers Award 2022 berkat program Optimalisasi Pembinaan dan Pelatihan pada UKM Menuju Mitra Naik Kelas.

SVP Umum dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Pupuk Indonesia Yana Nurahmad Haerudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan bahwa perusahaan memiliki perhatian yang tinggi dalam pengembangan kualitas SDM dari UKM yang menjadi mitra binaannya, terlebih UKM menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional pada masa pemulihan ekonomi di masa pandemi.

“Kami membuat banyak program pembinaan dan pelatihan kepada UKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk atau jasanya, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan daya saing secara keseluruhan,” kata Yana.

Pupuk Indonesia memberikan pembinaan dan pelatihan kepada UKM dari sejumlah sektor atau bidang usaha. Mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, industri, hingga jasa. Mitra UKM binaan ini mendapat beragam bantuan, di antaranya pinjaman modal, pelatihan ilmu pemasaran, manajemen usaha, dan sebagainya.
Baca juga: Pupuk Indonesia bina petani nanas hilirasi produk pertanian

Penghargaan SME Enablers diberikan kepada Pupuk Indonesia berdasarkan lima kriteria penilaian. Pertama, keunikan program pembinaan (Program Creativity). Kedua, kesesuaian program UKM dengan bisnis yang digeluti oleh pembina UKM (Business Model Alignment). Ketiga, jangkauan program yang terukur dari jumlah dan sebaran UKM binaan (Implementation Reach). Keempat, dampak positif secara sosial ekonomi dari program pada UKM binaan (Societal Impact). Dan kelima, keberlanjutan dan konsistensi program dalam jangka panjang (Implementation Sustainability).

Oleh karena itu, Yana menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan suatu bentuk pengakuan publik atas kinerja program tanggung jawab sosial (TJSL) Pupuk Indonesia. Sekaligus membuktikan komitmen kuat perusahaan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

CEO Marketeers Iwan Setiawan menilai dibutuhkan suatu penengah atau fasilitator (enabler) yang membuat UKM berkesempatan untuk mengingatkan kecakapan dan kapasitasnya. Saat ini, kata dia, telah banyak muncul enabler pemberdayaan UKM dari berbagai perusahaan, mulai dari swasta hingga BUMN, termasuk Pupuk Indonesia.

“Persoalan utama yang dihadapi UKM saat ini tidak sebatas permodalan, tetapi juga kesulitan mengakses pasar dan menjalankan usaha dengan baik," kata Iwan.
Baca juga: KPK-Pupuk Indonesia adakan bimtek antikorupsi

Oleh karena itu, menurutnya, UKM juga perlu dibekali dengan ilmu-ilmu pemasaran sehingga strategi yang diambil bisa lebih tepat sasaran, termasuk dalam menggunakan kanal-kanal digital untuk mengembangkan usaha.

UKM dinilai memiliki peranan penting pada produk domestik bruto (PDB) dengan kontribusinya yang mencapai 61 persen. Sektor UKM juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Menurut data Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 146 miliar dollar AS atau Rp2.100 triliun pada tahun 2025. Nilai ini menjadi peluang besar bagi UKM untuk memasuki dunia digital.

Selain itu, Pemerintah juga menargetkan 62,9 juta UKM bisa dilibatkan dalam pembangunan ekonomi dan keuangan digital.

Baca juga: Petrokimia kenalkan teknologi drone untuk pengaplikasian pupuk granula
Baca juga: Wamen BUMN dorong PIM bangun ketahanan pangan dan energi

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022