Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (16/8/2022), memperpanjang reli untuk hari kelima berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terkerek 0,34 persen atau 22,63 poin menjadi menetap di 6.592,58 poin.

Indek CAC 40 bertambah 0,25 persen atau 16,09 poin menjadi 6.569,95 poin pada Senin (15/8/2022), setelah terangkat 0,14 persen atau 9,19 poin menjadi 6.553,86 poin pada Jumat (12/8/2022), dan menguat 0,33 persen atau 21,23 poin menjadi 6.544,67 poin pada Kamis (11/8/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks CAC 40, sebanyak 24 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 15 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

ArcelorMittal SA, sebuah perusahaan manufaktur baja multinasional Prancis terangkat 3,13 persen menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips, setelah tergelincir 1,31 persen sehari sebelumnya.

Baca juga: Saham Prancis perpanjang reli, indeks CAC 40 bertambah 0,25 persen

Diikuti oleh saham perusahaan yang mendesain dan membangun sistem kelistrikan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Prancis Thales SA meningkat 2,55 persen, serta perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan Sanofi SA menguat 1,73 persen.

Sementara itu, Teleperformance SE, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan manajemen hubungan pelanggan Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 1,80 persen.

Disusul oleh saham perusahaan produsen kacamata, lensa dan produk perawatan mata lainnya EssilorLuxottica SA yang kehilangan 1,60 persen, serta perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi perangkat lunak untuk mendukung proses inovasi perusahaan klien Dassault Systemes SE melemah 1,49 persen.

Baca juga: IHSG ditutup naik jelang libur 17 Agustus, ditopang sentimen positif
Baca juga: Saham dan minyak goyah, dolar menguat di tengah kekhawatiran resesi


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022