Pembinaan seni budaya terus dilakukan melalui aktivitas pada senimannya, termasuk kuda lumping banyak disukai warga di Merangin di mana kehadiran dan kiprahnya semakin memperkaya budaya Kabupaten Merangin
Merangin, Jambi (ANTARA) - Kesenian tradisional asal Jawa, Kuda Lumping Mentawak yang dibawakan seniman-seniman Paguyuban Condro Mowo ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia (HUT RI) di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

"Pembinaan seni budaya terus dilakukan melalui aktivitas pada senimannya, termasuk kuda lumping banyak disukai warga di Merangin di mana kehadiran dan kiprahnya semakin memperkaya budaya Kabupaten Merangin," kata Bupati Merangin H Mashuri di Bangko Kabupaten Merangin, Jumat.

Paguyuban Kuda Lumping Condro Mowo merupakan kumpulan seniman-seniman kuda lumping di Desa Mentawak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin memukau masyarakat yang hadir melalui aktraksi-atraksinya yang khas pada acara pentas HUT RI itu.

Bupati Mashuri yang juga berdarah Jawa Tengah meminta pengurus paguyuban seni kuda lumping itu untuk terus menjaga serta merawat seni tradisional itu.

"Ia meminta agar terus melakukan pembinaan khususnya kepada anak-anak muda yang mempunyai jiwa seni di sini. Silakan kembangkan dan ke depan akan menjadi bagian dari kekayaan seni budaya di Merangin," kata H Mashuri.

Sementara itu di Kota Jambi, Kesenian Reog Ponorogo juga ikut memeriahkan Karnaval Pembangunan HUT RI yang digelar oleh Pemprov Jambi. Seniman reog, lengkap dengan Singo Barong beraksi menghibur warga Kota Jambi yang menyaksikan pawai pembangunan itu.

Teriknya panas di Kota Jambi, tidak menyurutkan para seniman untuk menampilkan aksi "Singo Barong" yang juga diiringi oleh para penari "Kuda Kepang" yang dibawakan oleh pria dan wanita.

Kesenian tradisional itu juga melakukan performance bersama kesenian barongsai dan riuhnya musik marching band yang dibawakan oleh siswa siswi SMA di kota itu.

Baca juga: "Kenduri Pusako", merawat tradisi Lebaran di Tanjung Berugo Merangin

Baca juga: Geopark Merangin gandeng Geopark Rinjani jelang penilaian UNESCO

Baca juga: Kearifan warga Tabir Merangin pada "Bantai Adat"

Baca juga: Kemenparekraf fasilitasi Geopark Merangin jadi Unesco Global Geopark

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022