Melalui program ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM Industri kompeten
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) menggandeng PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia menyelenggarakan program pendidikan setara Diploma 1 di bidang operator alat berat.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan penyelenggaraan pendidikan setara D1 tersebut dilaksanakan sebagai wujud nyata kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan dengan dunia industri.

“Melalui program ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM Industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri,” ujarnya dalam acara penandatanganan kerjasama pendidikan vokasi industri dengan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia.

BPSDMI Kemenperin, lanjutnya, sangat mendorong upaya penguatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri melalui program vokasi yang link and match dengan industri. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan program setara D1 antara Akademi Komunitas Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia yang disepakati hari ini.

Sebelumnya, pada 2021, Kemenperin telah memfasilitasi 981 mahasiswa untuk mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 provinsi.

Untuk tahun ini dan tahun-tahun berikut, Arus berharap program tersebut dapat mengatasi permasalahan SDM industri, seperti besarnya jumlah pengangguran terbuka, tingkat pendidikan angkatan kerja yang masih rendah, serta produktivitas tenaga kerja yang masih rendah.

Secara garis besar, kegiatan program pendidikan setara D1 kerjasama industri yang menggandeng perusahaan nikel tersebut meliputi tiga tahapan, yaitu pendidikan, sertifikasi, dan penempatan kerja.

Setelah menempuh pendidikan selama satu tahun, nantinya lulusan akan terserap di industri yang telah menjalin kerjasama dengan BPSDMI Kemenperin.

Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Restu Yuni Widayati menjelaskan bahwa tujuan kegiatan penyelenggaraan pendidikan setara D1 adalah untuk membekali calon tenaga kerja dengan keahlian terapan atau keterampilan teknis yang diperlukan di bidang tersebut.

"Keahlian dan keterampilan tersebut ditempuh selama 1 satu tahun dan lulusannya langsung ditempatkan bekerja dalam rangka meningkatkan daya saing industri," katanya.

Direktur PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Leonard Hadyanto menambahkan program ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu karena sangat membantu proses pertumbuhan perusahaannya di Kabupaten Bantaeng.

"Tahun 2021, dua angkatan dengan dua program studi hasil kerja sama kami dengan BPSDMI Kemenperin telah kami serap 100 persen di perusahaan kami," katanya.


Baca juga: Kemenperin sebut ekspor industri furnitur naik 33 persen
Baca juga: Kemenperin cetak SDM industri kompeten dukung Kawasan Industri Kendal
Baca juga: Kemenperin cetak SDM berkompeten industri pengolahan logam

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022