SROI berusaha untuk mengurangi ketimpangan dan degradasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan dengan memasukkan biaya sosial, lingkungan serta biaya dan manfaat ekonomi
Jakarta (ANTARA) - PT Sucofindo bersama Kementerian BUMN menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan lokakarya pengukuran dampak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan metode Social Return on Investment (SROI), sebagai salah satu wujud Bakti BUMN.

Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin menyampaikan bahwa metode SROI memiliki keunggulan strategis yaitu melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) dari suatu program/proyek yang akan dianalisis untuk mengeksplorasi berbagai dampak yang dirasakan setelah program/proyek tersebut berjalan.

Mas Wigrantoro menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk nyata PT Sucofindo dalam mendukung Bakti BUMN melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“SROI berusaha untuk mengurangi ketimpangan dan degradasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan dengan memasukkan biaya sosial, lingkungan serta biaya dan manfaat ekonomi,” katanya.

Dikatakannya, kegiatan ini sejalan dengan arahan menteri BUMN Erick Thohir berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/04/2021 Pasal 4 butir C dan Pasal 22 butir (3), yaitu mengenai pengukuran dampak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kegiatan Bimtek tersebut merupakan pembekalan agar BUMN semakin profesional, transparan, dan akuntabel dalam memperkokoh pilar pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan sehingga mewujudkan Indonesia yang maju, makmur dan mendunia.

"Kementerian BUMN konsisten mendorong dilakukannya transformasi dan perbaikan sistem, termasuk dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. TJSL BUMN menjadi terobosan bersama untuk membantu pemerataan dan keseimbangan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Erick.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan Bimtek SROI mendorong 5 transformasi terkait TJSL. Pertama fokus pada dampak, kedua melakukan perbaikan dari governance. Ketiga, teknologi baik pelaporan maupun prosedur dari kegiatan CSR didorong untuk menggunakan teknologi, termasuk pelaporan kepada Kementerian BUMN.

"Keempat, melalui kegiatan ini merupakan bentuk dari kolaborasi, di mana Sucofindo memiliki kompetensi dalam memberikan sharing kepada seluruh BUMN. Kelima yaitu peran serta karyawan untuk kegiatan CSR,” ujar Tedi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sekaligus Ketua Holding IDSurvey Rudiyanto SROI merupakan proven method yang kemudian menjadi indeks baru bagi perusahaan-perusahaan, sehingga di BUMN hal ini merupakan suatu pelopor.

Kegiatan Bimtek SROI yang diikuti oleh 61 perusahaan BUMN dan Anak BUMN, ini terlaksana pada 25-26 Agustus 2022. Hingga saat ini, di lingkungan BUMN Sucofindo telah melakukan pelayanan jasa TJSL termasuk perhitungan SROI di 16 titik di wilayah Indonesia.

Baca juga: Sucofindo siap jadi Lembaga Verifikasi informasi lingkungan emisi GRK
Baca juga: Dukung target lifting 1 juta bph, Sucofindo perkuat layanan hulu migas
Baca juga: Sucofindo kolaborasi dengan Kejaksaan Agung sosialisasikan TKDN

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022