Pelaku ekraf didominasi subsektor kriya, fesyen, dan kuliner. Nanti pelaku-pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ekraf ini akan mendapat pendampingan dari Kemenparekraf dan pihak-pihak terkait lainnya selama tiga bulan.
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menyampaikan bahwa Gerakan Beli Kreatif Sumatera Selatan (BKSS) akan menghadirkan 200 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Sumsel dari 660 pelaku yang sudah terkurasi.

“Pelaku ekraf didominasi subsektor kriya, fesyen, dan kuliner. Nanti pelaku-pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ekraf ini akan mendapat pendampingan dari Kemenparekraf dan pihak-pihak terkait lainnya selama tiga bulan,” kata dia dalam keterangan The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Selasa.

Gerakan BKSS yang diadakan pada 14 September 2022 bakal memberikan penilaian khusus bagi pelaku ekraf yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan.

“Jika ada pelaku ekraf yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, bakal memperoleh nilai plus selain memperhatikan nilai-nilai budaya,” kata Ni Wayan.

Baca juga: Menparekraf: Harus ada keberpihakan pemerintah pada produk ekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan mendukung pelaksanaan Gerakan BKSS sebagai upaya meningkatkan omzet pelaku ekraf di Sumatera Selatan.

"Gerakan ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi ekraf lebih tinggi lagi dan mengangkat potensi wisata Sumatera Selatan dalam target mencetak 4,4 juta lapangan kerja baru berkualitas pada 2024," ujar Menparekraf.

Baca juga: Kemenparekraf beri bimtek 100 pelaku ekraf kuliner

Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti mengharapkan Gerakan BKSS dapat menaikkan omzet pelaku ekraf di provinsi tersebut minimal 100 persen.

"Jadi di tahun ini minimal targetnya sama (seperti Beli Kreatif Danau Toba), tapi kami yakin bisa lebih dari itu karena kondisi (ekonomi) sudah semakin membaik. Jadi (target) kenaikan omzet minimal 100 persen dan penyerapan tenaga kerja hingga 200 persen atau dua kali lipat," ungkap Yuana.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022