Trenton, Kanada (ANTARA) - Kematian Ratu Inggris Elizabeth II akan menggerakkan banyak perubahan di Kanada, negara anggota Persemakmuran yang baru saja kehilangan kepala negaranya setelah 70 tahun bertakhta.

Perubahan tersebut akan mencakup paspor, sumpah seperti yang diucapkan oleh orang-orang yang memperoleh kewarganegaraan Kanada, serta gelar yang perlu diubah untuk merujuk pada raja baru, yaitu Raja Charles III.

Selama ini, profil Ratu Elizabeth juga ada di belakang koin dan uang kertas pecahan 20 dolar Kanada. Gambar Ratu ditampilkan di perangko dan potretnya digantung di ruang kelas sekolah.

Generasi lebih tua Kanada dulu menyanyikan "God Save the Queen' setiap hari sebelum kelas dimulai di sekolah mereka.

"Dengan berat hati kami mendapat kabar bahwa pemimpin terlama Kanada, Yang Mulia Ratu Elizabeth II, wafat, " kata Perdana Menteri Justin Trudeau dalam pernyataan.

"Dulu beliau akan menyatakan 'senang berada di rumah' ketika kembali ke Kanada yang dicintainya. Beliau memang betah di sini, dan para warga Kanada tidak pernah berhenti membalas kasih sayangnya," ujar Trudeau.

Trudeau sendiri pertama kali bertemu Elizabeth saat masih kecil ketika ayahnya, Pierre, menjadi perdana menteri.

Kanada akan menyelenggarakan beberapa hari berkabung, yang akan diakhiri dengan hari berkabung nasional dan upacara peringatan, kata Trudeau.

Sebagai tanda penghormatan, bendera Kanada akan dikibarkan setengah tiang sampai matahari terbenam pada hari pemakaman.

Sebagian besar masyarakat Kanada kemudian akan mengucapkan selamat tinggal kepada satu-satunya ratu yang pernah mereka kenal itu.


Sumber: OANA/Anadolu


Baca juga: Gelar keluarga kerajaan berubah setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II

Baca juga: Mantan astronaut ditunjuk sebagai perwakilan Ratu Inggris di Kanada

 

Dubes Inggris ungkapkan dedikasi Ratu Elizabeth II semasa hidup

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022