Jakarta (ANTARA) - Gerakan Universitas Indonesia Mengajar 12 (GUIM 12) mengadakan pembukaan dalam rangka mendorong kontribusi mahasiswa dalam pendidikan.

Pembukaan bertema "Menggambar Mimpi, Eratkan Toleransi" itu sekaligus menjadi simbolis terbukanya rangkaian acara dari Gerakan UI Mengajar 12.

Kepala BBPMP PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih di Jakarta, Sabtu, menyampaikan kehadiran mahasiswa berperan dalam memberikan inspirasi dan kebahagiaan bagi siswa-siswi SD.

Baca juga: Gerakan UI mengajar berikan edukasi tiga SDN di Sumedang

"Edukasi yang mahasiswa dan mahasiswi berikan akan lebih melekat di ingatan siswa-siswi SD," ujarnya saat menjadi pembicara Grand Opening GUIM 12.

Sri menyampaikan hingga saat ini kualitas pendidikan merupakan sebuah aspek yang menjadi masukan bagi pemerintah Indonesia. "Dunia pendidikan itu dinamis. Tujuan utama pendidikan adalah membangun pribadi yang berkarakter baik," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Indonesia Mengajar, Haiva Muzdalifa mengatakan kehadiran mahasiswa harus disertai dengan niat yang tulus untuk membantu dunia pendidikan di masa depan, serta saling mengingatkan jika semangatnya mulai terlihat menurun.

"Kedatangan mahasiswa ke daerah pelosok bukan menunjukkan masyarakat kekurangan segalanya, mereka hanya tidak memiliki akses mengenai solusi yang dibutuhkan," katanya.

Baca juga: UI bahas problematika pendidikan melalui Gerakan UI Mengajar

Baca juga: Pembukaan Gerakan UI Mengajar hadirkan sejumlah tokoh inspiratif


Oleh karena itu, lanjut dia, kehadiran mahasiswa dan mahasiswi diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai solusi yang mereka butuhkan di titik aksi.

Menurut dia, gerakan UI Mengajar sebagai gerakan pengabdian masyarakat yang menyasar pendidikan tidak hanya mendukung pendidikan sekolah dasar sebagai sasaran kegiatan utamanya, melainkan juga mendorong para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan agar bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan secara langsung.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022