Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia kembali melaksanakan Gerakan Universitas Indonesia Mengajar (GUIM) pada tahun 2023 dengan semangat baru dalam melakukan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pendidikan anak di tingkat sekolah dasar.

"Dengan GUIM ini, diharapkan mimpi besar pemerataan pendidikan di sekolah dasar Indonesia dapat terwujud," kata Ketua Pelaksana Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 Heidera Nuran Zahida di Kampus UI Depok, Rabu.

Kegiatan GUIM kembali dilakukan dengan semangat baru dalam pengabdian masyarakat yang berfokus pada pendidikan anak di tingkat sekolah dasar.

Pada tahun yang ke-13, Gerakan UI Mengajar menetapkan wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung sebagai titik sasaran aksi yang akan diselenggarakan pada bulan Januari 2024 mendatang.

Baca juga: UI bahas problematika pendidikan melalui Gerakan UI Mengajar

Baca juga: Gerakan UI mengajar berikan edukasi tiga SDN di Sumedang


Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus KemendikbudRistek RI Nuril Furkan berpesan bahwa angka partisipasi pendidikan Indonesia harus betul-betul diperhatikan (dari tingkat menengah hingga tinggi), serta kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan butuh sentuhan yang lebih mendalam.

"Mahasiswa turut memiliki peran karena masih memiliki idealisme untuk memajukan dunia pendidikan," katanya.

GUIM tahun 2023 ini mengangkat tema “Problematika Pendidikan Indonesia Jurang Kualitas Guru Menuju Pendidikan yang Inklusif”, GUIM merupakan kegiatan tahunan yang menjadi simbolisasi dari pembukaan secara resmi kegiatan Gerakan UI Mengajar yang tahun ini resmi menginjak kepengurusan angkatan ke-13.

Dosen Sosiologi Pendidikan FISIP UI Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc. menyampaikan pentingnya fungsi sekolah sebagai elevator social, yang mana sekolah memegang peranan penting dalam mengangkat status maupun kedudukan sosial seseorang.

Prof. Paulus menekankan kembali peranan Gerakan UI Mengajar dalam melakukan pengabdian ke masyarakat harus memerhatikan esensi yang ingin dicapai.

"Usaha untuk pergi ke daerah karena kekurangan guru apakah dapat menyelesaikan masalah. Kalaupun tidak menyelesaikan masalah, kegiatan pergi ke daerah untuk mengajar sudah jadi sesuatu yang memberikan dampak," katanya.

Chairman Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mengatakan kegiatan Gerakan UI Mengajar memiliki peran yang sangat penting dan bermakna bagi pendidikan di Indonesia.

"Tidak boleh menganggap enteng apa yang kita kerjakan, tidak boleh menganggap remeh apa yang kita lakukan di desa. Mungkin kita tidak bisa menyelesaikan masalah di meja pendidikan, tetapi beberapa minggu di sana kalian itu sudah membentuk fundamen yang sederhana tetapi menjadi contoh bagi masyarakat di sana–seorang sosok orang pintar yang bisa jadi teladan bagi mereka," katanya.

Hikmat Hardono menyatakan bahwa cita-cita Indonesia Mengajar adalah menjadikan warga negara yang tidak hanya pintar dalam pengajaran formal dan akademik, tetapi juga dalam pendidikan informal seperti budi pekerti.

Baca juga: GUIM 12: Penting pastikan akses pemuda berkontribusi untuk negeri

Baca juga: GUIM 12 harap seluruh pihak berkontribusi gerakkan potensi pemuda

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023