London (ANTARA) - Saham-saham Inggris melemah pada awal perdagangan Rabu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh karena investor menilai kemungkinan kenaikan suku bunga agresif lainnya dari Federal Reserve AS di kemudian hari.

Indeks saham unggulan FTSE 100 dan indeks saham berkapitalisasi sedang atau mid-cap yang fokus domestik masing-masing tergelincir 0,2 persen pada pukul 07.06 GMT, mengikuti pelemahan di rekan-rekan Eropa dan Asia mereka.

Sektor perbankan merosot 0,7 persen, sementara bahan pokok konsumen seperti Diageo dan Unilever masing-masing melemah 0,8 persen dan 0,5 persen, dan paling membebani indeks acuan.

Membatasi kerugian pada indeks komoditas-berat, perusahaan minyak utama BP dan Shell masing-masing terangkat 0,7 persen dan 1,0 persen, karena harga minyak mentah naik didorong oleh kekhawatiran pasokan.

Kekhawatiran perlambatan ekonomi global tetap ada menjelang kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diperkirakan oleh Fed AS sekitar pukul 18.00 GMT, membebani komoditas dan pasar yang lebih luas.

Pasar keuangan memperkirakan Bank Sentral Inggris (BOE) akan mengikutinya pada Kamis (22/9/2022), memperkirakan peluang 73,4 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin menjadi 2,5 persen, dan peluang 26,6 persen untuk kenaikan 50 basis poin yang lebih kecil.

Sterling sempat merosot ke level terendah terhadap dolar AS sejak 1985 setelah data menunjukkan defisit anggaran Inggris lebih besar dari yang diperkirakan pada Agustus.

Saham BAE Systems terdongkrak 3,7 persen, mengikuti rekan-rekan pertahanan yang positif di Eropa, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer pertama Moskow sejak Perang Dunia II.


Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 jatuh 0,61 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka naik, ekuitas komoditasi angkat Indeks FTSE 100
Baca juga: Saham Inggris berbalik jatuh, Indeks FTSE 100 merosot 0,62 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022