Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan sektor ekonomi digital Indonesia harus mampu beradaptasi dan dikaji secara komprehensif guna menghadapi dampak perubahan global.

"Terutama bidang pendidikan, kesiapan masyarakat, dan pemerintah agar mampu beradaptasi menghadapi dampak krisis global," kata Lestari Moerdijat melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan pada diskusi secara daring bertemakan "Peran Ekonomi Digital Indonesia dalam Menghadapi Krisis" yang digelar Forum Diskusi Denpasar.

Ia mengatakan dinamika ekonomi global yang berimbas pada setiap negara harus dihadapi dengan kemampuan beradaptasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri lewat pemanfaatan ekonomi digital.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Tingkatkan kualitas tata kelola institusi pendidikan

Menurutnya, kesiapan ekonomi digital tidak hanya mengedepankan pemanfaatan teknologi, namun menuntut kesiapan secara matang sumber daya manusia, kebijakan pendukung, dan sistem keamanan digital memadai.

"Ekonomi digital terus tumbuh sementara literasi digital masyarakat masih berjalan perlahan," kata dia.

Selain itu, katanya, salah satu tantangan investasi ekonomi digital di Tanah Air ialah soal keamanan siber. Infrastruktur dan sumber daya manusia dalam bidang keamanan siber harus menjadi prioritas dalam upaya adaptasi dengan ekonomi global yang terus tumbuh di tengah terpaan krisis.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Repatriasi Prasasti Pucangan tanam nilai kebangsaan

Ia mengatakan dengan adanya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang dihadapi suatu negara tidak dapat tumbuh dan berkembang sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi dalam berbagai bidang antarinstansi harus diperkuat menyikapi perubahan global.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi berpendapat potensi global, regional, dan nasional ekonomi digital saat ini tergolong besar.

Baca juga: Lestari dorong edukasi tentang pemanfaatan energi ramah lingkungan

Ia menyebut proyeksi global untuk ekonomi digital pada tahun 2025 valuasinya diperkirakan mencapai 23 triliun dolar AS atau setara 24,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.

Sedangkan potensi ekonomi digital tingkat nasional pada tahun 2021 mencatat valuasi ekonomi senilai 70 miliar dolar AS atau lebih dari Rp1.000 triliun. Angka tersebut diproyeksikan mencapai 315 miliar dolar AS atau berkisar Rp4.500 triliun pada 2030, kata dia.

"Perkembangan ekonomi digital itu tidak terlepas dari dorongan penetrasi internet di Tanah Air yang saat ini tercatat 77,02 persen," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022