Zakat, infak dan sedekah itu mampu membiayai pergerakan satu pemerintahan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyosialisasikan ‘Kota Sadar Zakat’ kepada seluruh ketua RW dan RT dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Zakat, infak dan sedekah itu mampu membiayai pergerakan satu pemerintahan dan pembangunan dalam sebuah negara dan ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah”, kata (Plt) Wakil Walikota Jakarta Selatan Ali Murthadho, di Jakarta, Rabu.

Ali juga mengharapkan kedepannya Jakarta Selatan akan menjadi kota yang seluruh pergerakan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakatnya diikutkan dalam program kota sadar zakat ini.

“Kita akan mulai berjalan, khususnya program sadar zakat ini khusus di RT dan RW itu di awal Oktober mulai berjalan,” kata ketua Koordinator Baznas Bazis Jakarta Selatan Yasdar, pada kesempatan yang sama di Jakarta.

Yasdar menuturkan mereka yang menjadi sasaran utama untuk menjadikan Jakarta Selatan menjadi kota ‘sadar zakat’ adalah perusahaan, ASN, sekolah, pusat bisnis, lembaga agama yang berafiliasi dengan Baznas dan para pelaku usaha maupun perorangan yang berada di wilayah Jakarta Selatan.

Adapun teknis pengumpulan zakat ini adalah dengan pembentukan virtual account (VA) pada bank BSI untuk setiap RT dan RW di wilayah admisintratif Jakarta Selatan, selain itu juga mereka diberikan “kencleng” (celengan kaleng) untuk mengumpulkan dana secara tunai yang dilakukan tanpa paksaan.

Selanjutnya dana yang telah terkumpul melalui program sadar zakat ini akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan di wilayah RT dan RW setempat.
Baca juga: Perumda Sarana Jaya serahkan zakat perusahaan ke Baznas DKI Jakarta
Baca juga: Pengumpulan dana ZIS di Jakarta Selatan capai 90 persen dari target

Baca juga: Pemkot Jaksel kerahkan Duta Zakat kumpulkan dana zakat dari pedagang

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022